Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/179

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

48. Urang kampuang tu bacakak-ka bacakak tiok sabanta.

'orang kampung itu berkelahi-ke-berkelahi saja tiap sebentar'
'Orang kampung itu berkelahi-berkelahi saja tiap sebentar.'

Kalimat (47) dan (48) boleh dikatakan tidak mempunyai perbedaan arti yang khusus. Akan tetapi, bentuk perulangan bacakak-bacakak berbeda artinya dari bentuk bacakak-cakak. Perbedaannya ialah bacakak-bacakak merupakan pekerjaan yang berulang kali dilakukan, sedangkan bacakak-cakak merupakan pekerjaan yang satu kali dilakukan, tetapi nantinya dapat merupakan kebiasaan.

(e) ({ta-} + KD) + {-MU}

Contoh:

49. Katiko makan takunyah-takunyah sajo batu dek ambo.

'ketika makan terkunyah-terkunyah saja batu oleh saya'
"Ketika makan, terkunyah-kunyah saja batu oleh saya'.

50. Sasudah gampo tu, inyo takajuik-takajuik sajo.

'sesudah gempa itu, dia terkejut-terkejut saja'
'Sesudah gempa itu, dia terkejut-terkejut saja."

Kadang-kadang orang juga mengatakan seperti berikut:

51. Sasudah gampo tu, inyo takajuik-ka-takajuik sajo.

'sesudah gempa itu, dia terkejut-ke-terkejut saja
Sesudah gempa itu, dia terkejut-terkejut saja.


(f) ({di-} + KD) + {-MU}

Contoh:

52. Dibae-dibae urang rumahnyo jo batu.

'dilempar-dilempar orang rumahnya dengan batu²
'Dilempar-dilempar orang rumahnya dengan batu'.

53. Dipaso-pasonyo juo anak tu bakarajo.

'dipaksa-dipaksanya juga anak itu bekerja'
'Dipaksa-dipaksanya juga anak itu bekerja."

Kalimat (52) dan (53) sering juga diucapkan sebagai berikut: