Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/176

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

152

4.1.1.3 Perulangan yang Berarti Jamak Kata Kerja

 Sebagian dari perulangan KK mengandung arti jamak kerja, sedangkan yang lainnya mempunyai makna sebagai kerja yang dilakukan terus-menerus. Jadi, perlu dibedakan antara jamak kerja dengan terus-menerus. Jamak kerja ialah perbuatan yang dilakukan berkali-kali atau lebih dari satu kali dalam waktu yang berbeda, sedangkan pada terus-menerus perbuatan itu dilakukan hanya satu kali, walaupun dalam yang satu kali itu terjadi perbuatan yang berulang. Dalam jamak kerja mungkin saja terjadi perbuatan yang terus-menerus, seperti manggeleang-geleangkan dan manggeleang-geleang, seperti dalam contoh berikut.

Contoh:

34.Inyo manggeleang-geleangkan kapalonyo.

'dia menggeleng-gelengkan kepalanya'
'Dia menggeleng-gelengkan kepalanya'.

35. Inyo manggeleang-geleang sajo.

'dia menggeleng-geleng saja'
'Dia menggeleng-geleng saja.'

 Perulangan manggeleangkan menjadi manggeleang-geleangkan pada kalimat (34) mengandung arti perbuatan yang berlangsung terus-menerus, sedangkan dalam perulangan manggeleang menjadi manggeleang-geleang dalam kalimat (35) yang berarti perbuatan yang berlangsung berkali-kali dalam satu waktu (jamak kerja).

 Perulangan dapat terdiri dari KD dan dapat pula dari kata turunan. Kedua bentuk ini dapat menerima sisipan ka di antara kedua kata yang berulang itu dengan arti yang sama, yaitu jamak kerja. Kata sajo 'saja' dipakai sesudah kata ulang. Uraian selanjutnya ialah bentuk-bentuk perulangan KK.

(a) (KD + {-MU))

Contoh:

36. Urang tu lalok-lalok sajo sapanjang hari.

'orang itu tidur-tidur saja sepanjang hari'
'Orang itu tidur-tidur saja sepanjang hari'.

37. Guru kami rapek-rapek sajo dalam minggu ko.

'guru kami rapat-rapat saja dalam minggu ini'
'Guru kami rapat-rapat saja dalam minggu ini'.