Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/175

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

151

Contoh:

28.Jambu di parak gaek tu manih-manih.

'jambu di kebun kakek itu manis-manis'
'Jambu di kebun orang tua itu manis-manis.'

29. Rumah di nagari ko tinggi-tinggi.

'rumah di negeri ini tinggi-tinggi
'Rumah di negeri ini tinggi-tinggi.'

30.Sarawa anak tuncabiak-cabiak.

'celana anak itu robek-robek'
'Celana anak itu robek-robek.'

31. Bajunyo ijau-ijaunsadonyo.

'bajunya hijau-hijau semuanya'
'Bajunya hijau-hijau semuanya.

Telah disebutkan di atas bahwa dalam perulangan KS pada umumnya mengandung makna, kata benda yang diterangkan mempunyai arti jamak. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat-kalimat (28) dan (29). Kalimat-kalimat (30) dan (31) mengandung dua kemungkinan arti: (a) KB sarawa 'celana' dan (b) baju 'baju' sama-sama berada dalam arti jamak. Akan tetapi, kalimat (30) beberapa helai celana anak itu berada dalam keadaan sobek, sedangkan baju dalam kalimat (31), berarti bajunya banyak yang mempunyai warna hijau dan kata benda sarawa atau baju hanya ada sehelai saja, tetapi berada dalam keadaan sobek atau hijau yang ditemukan pada beberapa tempat pada masing-masing celana atau baju itu. Dengan kata lain, celana itu banyak robeknya, dan baju banyak mempunyai warna hijaunya. Kalimat (31) ini akan lebih jelas artinya bila diperluas menjadi Bajunyo ijau-ijau sadonyo kanai caik 'Bajunya hijau-hijau semuanya kena cat'. Kata semuanya dalam contoh mengacu kepada baju yaitu semua baginya.

Bentuk lain dari KS yang juga berarti jamak ialah KS + ka + KS. Pengulangan KS dengan ka mengandung arti bahwa sifat yang dimaksud banyak kali munculnya. Lihatlah contoh berikut.

Contoh:

32. Ayah sakik-ka-sakik sajo salamo ko.

'ayah sakit-ke-sakit saja selama ini
'Ayah sakit-sakit saja selama ini.'


33. Manga ang berang-ka-berang sajo sajak cako?

'mengapa kamu marah-marah saja sejak tadi?"
'Mengapa kamu marah-marah saja sejak tadi?"A