Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/172

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

148

Contoh:

14. Pakaro lauak-pauak bialah ka induak-induak sajo awak sarahan.
'perkara Jauk-pauk biarlah kepada ibu-ibu saja kita serahkan'
'Soal lauk-pauk biarlah kepada ibu-ibu saja kita serahkan'.

15. Kabanyo nyo pulang jo anak-pinaknyo.
'kabarnya dia pulang dengan anak-cucunya'
'Kabarnya dia pulang dengan anak cucunya.'

Pada kalimat (14) KD kedua yaitu pauak tidak berarti karena tidak pernah digunakan tersendiri tanpa didahului oleh kata lauak 'lauk'. Pada kalimat (15) KD kedua juga tidak mempunyai arti tersendiri dan tidak pernah muncul dalam konteks lain kecuali hanya dengan kata anak.

Dalam BM kata benda dengan arti jamak yang dibentuk dengan perulangan KD dan dengan perubahan fonem tidak banyak dijumpai, contoh saluak-baluak 'seluk-beluk', baso-basi 'basa-basi', garak-garik 'gerak-gerik'.

Arti jamak untuk (KBTr + {-MU}) terdapat pada kata benda tu- runan dengan afiks pa-, pa-an, ka, ka-an, dan -an, yang semuanya membentuk perulangan penuh. Dalam hal ini ditemukan bentuk-bentuk seperti:
1) ({pa-} + KD) + ((-MU))
2) ({pa-} + KD + {-an}) + ((-MU))
3) ({ka-} + KD) + ((-MU))
4) ({ka-} + KD + {-an2}) ((-MU))
5) (KD + {-an3}) + ((-MU))

Di samping itu, ditentukan sebuah bentuk yang tidak membentuk perulangan penuh, yaitu (KD + {MU} + {-an1). Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, cobalah lihat contoh pemakaian dari masing-masing bentuk tersebut.

1) ({pa-} + KD) + ((-MU))

Contoh: 16. Padagang-padagang tu umumnyo barasa dari kampuang awak.
'pedagang-pedagang itu umumnya berasal dari kampung kita'
'Pedagang-pedagang itu umumnya berasal dari kampung kita.'