Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/161

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

137

Contoh:

94. Matonyo banyalo.

'matanya bernyala'
'Matanya bernyala.'

95. Matonyo banyalo-nyalo.

'matanya bernyala-nyala'
'Matanya bernyala-nyala."

96. Ambo musti mancilok untuak dapek manonton pilem cabua

'saya mesti mencuri untuk dapat menonton film cabul itu'
'Saya harus mencuri untuk dapat menonton film cabul itu'.

97. Ambo musti mancilok-cilok untuak dapek manonton pilem cabua tu.

'saya mesti mencuri-curi untuk dapat menonton film cabul itu'
'Saya harus mencuri-curi untuk dapat menonton film cabul itu."

Kalimat (95) merupakan sebuah contoh yang menggambarkan hal dalam arti konkret dipakai dalam suatu maksud nonliteral, sedangkan kalimat (96) sebagai sebuah contoh di mana KK mancilok 'mencuri' yang tidak diulang harus ditafsirkan secara literal. Jika KK itu dalam konteks bentuk metafora, kedua diulang (lihat hal. ) KK itu berarti nonliteral (97). Contoh bentuk metafora ketiga adalah sebagai berikut.

Contoh:

98. Angek-angek cirik ayam.

'panas-panas tahi ayam'
'Panas nas tahi ayam.'

99. Inyo malu-malu kuciang.

'dia malu-malu kucing'
'Dia malu-malu kucing.”

100. Inyo jinak-jinak marapati.

'dia jinak-jinak merpati'
'Dia jinak-jinak merpati."

101. Inyo kareh-kareh karak.

'dia keras-keras kerak'
'Dia keras-keras kerak.'