Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/146

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

122

19. Lauak-pauak ayam lamak rasonyo.

'lauk-pauk ayam enak rasanya'
'Lauk-pauk ayam enak rasanya'.

Perulangan yang menghasilkan kata 'lauak-pauak 'lauk-pauk' mengandung arti "kumpulan dari berbagai jenis yang disebut kata dasar". Pada Pasal 3.1.1.1.1 telah memperlihatkan bahwa perulangan dengan arti 'kumpulan dari berbagai jenis yang disebut KD' menghasilkan kata ulang yang tidak dapat berkombinasi dengan KB yang hiponim terhadap kata ulang yang bersangkutan. Pada kalimat (19) terlihat bahwa yang berfungsi sebagai pembatas terhadap kata lauak 'lauk' adalah kata ayam. Yang menjadi dasar penguasa bagi konstituen penguasa, mengapa tidak dapat berkombinasi dengan kata yang hiponim terhadap kata dasarnya karena merupakan penanda morfemis yang berupa bentuk ulang dari konstituen penguasa itu sendiri. Berdasarkan penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa perulangan yang menghasilkan lauak-pauak adalah perulangan derivasional. Perulangan yang menghasilkan kata baso-basi 'basa-basi juga merupakan perulangan derivasional yang dapat dilihat dalam contoh di bawah ini.

Contoh:

20. Baso-basi urang tu elok.

'basa-basi orang itu elok'
'Basa-basi orang itu elok.'

21 Baso-baso urang elok.

'basa-basa orang itu elok'
'Basa-basa orang itu elok,'

Kata baso-hasi "basa-basi' menyatakan 'sopan santun', sedangkan basu baso' artinya 'malu-malu'.

3.1.1.2 Pembentuk KKet: (KB + {-MU}) →→ KKet

Peralangan KB yang menghasilkan KKet dapat dibagi menjadi KKet waktu dan KKet cara. KKet waktu dibagi lagi menjadi KKet yang menyatakan 'bila' dan KKet yang menyatakan 'jangka waktu'. Kata yang dapat bertugas sebagai kata dasar dalam perulangan yang menghasilkan KKet waktu hanyalah KB yang berciri waktu.