Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/124

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1) Unsuir KK pada umumnya dapat mengalami perulangan.

2) Unsur KKet₂ bervariasi sebagai berikut.

a) Ada KKet yang dapat mengalami perulangan, seperti halnya kata malam menjadi malam-malam (99) dan sabulan menjadi sabulan- sabulan (101).

b) Kata keterangan yang munculnya selalu dalam bentuk perulangan tidak memerlukan perulangan, seperti dalam kata sabuah-sabuah (100).

c) Kata keterangan dalam bentuk kasabulanannyo dan bentuk kasa KD an nyo lainnya, seperti kasaariannyo 'kesehariannya', kasapa- kanannyo 'kesemingguannya', dan kasataunannyo 'kesetahunan- nya' dapat berulang menjadi kasabulan-bulanannyo, kesari-sarian- nyo, kasabelok-belokannyo. Fungsi perulangan di sini untuk me- nyatakan intensitas.

3) Perulangan pada frase ((KK+ KKet2)) hanya terjadi pada unsur-un- surnya secara alternatif.

Rumusnya :

(KK + KKet2 Templat:-MU - → a)((KK + {-MU} + KKet.))
b) ((KK + KKet.) + {-MU}


2.2.2.2.33 Kata Keterangan Tempat

Kata yang berfungsi sebagai kualifier KK sehubungan dengan tempat dalam hal ini disebut dengan KKct3 seperti kata-kata siko 'di sini' dan situ' 'di situ', dan frase preposisi penunjuk tempat, seperti di siko "di sini", di susuik dapua 'di sudut dapur', dari ujuang bukik 'dari ujung bukit'. Untuk jelasnya, di bawah ini diberikan beberapa contoh.

Contoh :

103. Biasonyo inyo makan siko

biasanya dia makan di sini
'Biasanya dia makan di sini'

104. Ayam tu tasalek di suduik dapua.

'ayam itu tasalek di sudut dapur
'Ayam itu tersebut di sudut dapur'

Perulangan yang mungkin terjadi pada frase ((KK + KKet3)) dapat disimpulkan sebagai berikut.