Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/123

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

99

d) Kata keterangan cara dalam contoh 7 sama hal dengan gejala KKetį contoh 6, munculnya selalu dalam bentuk perulangan. Kenyataan seperti ini pulalah agaknya yang menyebabkan tidak perlunya perulangan bentuk KKet₁ contoh 7.

e) Bila salah satu unsur dari ((KK + KKet)) telah mengalami perulangan, unsur yang lain tidak mengalami perulangan lagi. Ini berarti KK berulang, sedangkan KKet, tidak akan berulang, kecuali KKet1 yang sudah bentuk asalnya berulang seperti contoh 6 dan 7. Sebaliknya, bila KKet₁ mengalami perulangan, lagi KK tidak pula lagi mengalami perulangan lagi.

Secara formulitas, kesimpulan itu dapat dirumuskan sebagai ber- ikut.

((KK + KKetj(( {{-MU}} →»
a) ((KK + {-MU} + KKet1))
b) ((KK + KKet 1 + {-MU}))


2.2.2.2.31 Kata Keterangan Waktu

Kata keterangan waktu memberikan kualifikasi tentang KK yang sehubungan dengan waktu KK itu dilaksanakan. Ada empat bentuk KKet2 ini. seperti yang terlihat dalam contoh berikut.

Contoh :

99.Papa datang malam

'Papa datang malam'
'Papa datang malam*

100. Inyo mandi subuah-subuah

'dia mandi subuh subuk
Dia mandi subuh-subuh'

101. Kito bakarajo sabulan

'kita bekerja sebulan
"Kita bekerja sebulan'

102. Urang tu marantau kasabulanannyo

orang itu merantau kesebulanannya.
'Orang itu merantau kesebulanannya'

Sehubungan dengan perulangan yang mungkin terjadi pada ((KK + KKet2)), dapat disimpulkan sebagai berikut.