Halaman:Si Umbut Muda.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Anak 'rang di Padang Tarab,
bersunting bunga durian.
Hamba diberi kata harap,
bagai digunting perhatian.

Tiup api, pangganglah lakon,
anak radja pergi mendjala.
Buruk baik ditangan tuan,
tidak kami banjak bitjara.

Orang menampi dihalaman,
padi ditjotok balam tunggal.
Tuan 'kan pergi berdjalan,
hamba tidak suka tinggal!”

Mendjawab si Umbut Muda: „O upik, Puteri Gelang Banjak — dengarkan pula kata hamba:

Apa direndang dikuali,
beras siarang belum masak.
Apa dipandang pada kami,
emas kurang, rupapun tidak.

Sutan Muda memakai tjintjin,
kiriman orang dari Andalas.
Berkasih-sajang dengan nan miskin,
guna dengan apa'kan dibalas?

Limau purut belimbing besi,
makan seiris bubuhi garam.
Djangan ditumpang untung kami,
biduk tiris menanti karam.

76