HIDUP SEBAGAI ORANG BUANGAN
Sebagai seorang pernimpin rakyat, Abdul Moeis sering berkunjung ke daerah-daerah. Ia berkunjung ke Bone, ke Toli-toli, ke Sumatra Barat dan tempat-tempat lain di pulau Jawa. Di tempat-tempat itu ia berpidato. Ia membakar semangat rakyat agar berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Dikatakannya pula, bahwa kemerdekaan pasti tercapai.
Pemuda-pemudi diajaknya supaya berjuang dengan gigih untuk membebaskan bangsa dan tanah air dari penjajahan. Diceritakannya bagaimana majunya negara-negara Barat. Sebagai bukti, diperlihatkannya foto-foto yang dibawanya dari luar negeri. Ia berkata, ”Jika orang lain bisa, saya juga bisa. Mengapa pemuda-pemuda tidak bisa kalau memang mau berjuang?”
Kunjungan ke daerah-daerah itu banyak bahayanya bagi dirinya. Tidak lama sesudah Abdul Moeis mengunjungi Toli-toli, terjadi huru-hara di situ. Seorang pembesar Belanda dibunuh oleh rakyat, sebab pembesar itu bertindak terlalu kejam. Pembesar itu bernama De Kat Angelino. Pemerintah menuduh Abdul Moeis yang menghasut rakyat untuk membunuh pembesar tersebut. Ia menolak tuduhan terhadap dirinya. Selain itu ia juga membela tindakan rakyat Toii-toli. Dikatakannya, bahwa rakyat itu tidak bersalah. Yang salah adalah Pemerintah Belanda.
38