Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

31

Di sebelah barat banyak berkembang perumahan rakyat dan buruh-buruh yang tidak teratur. Di samping itu dibangun beberapa gedung dan tower, pelabuhan Tri Sakti dan industri-ndustri kayu.

Pemekaran kota berbarengan dengan pengkaplingan dan pembagian pemilikan tanah. Tanah-tanah pinggiran kota di desa berproses ke tanah kota, terdapat pemisahan hak, dan sekali tercapai, pola-pola pemisahan tanah di wilayah kota timbul secara menyolok.⁴) Dalam proses ini pemilikan tanah yang besar di Banjarmasin menjadi merosot dan pemilik tanah kecil menjadi meningkat. Ketika pemekaran kota ke arah pinggiran, mulanya terjadi pengkaplingan tanah. Karena itu pembagian tanah selalu mendahului pemekaran kota.⁵)

Pemekaran Kota Banjarmasin jika kita tinjau dari sudut sosial, politik, dan ekonomi maka sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur keperluan hidup masyarakatnya sehari-hari dan juga dengan mata pencaharian penduduknya.

Dari segi sosial, dapat kita hubungkan dengan kegiatan kota yang merupakan tempat yang serba majemuk, seperti: Tempat hiburan, bioskop, pasar, pertokoan, pabrik, industri, jalanan yang penuh dengan mobil, pendidikan dan lain-lain sebagainya.

Dengan adanya pemekaran kota, maka jadilah kota sebagai tempat untuk mencari usaha-usaha bagi kehidupan sehari-hari. Hal ini tentunya meningkatkan tarap hidup masyarakatnya. Kota menyediakan sarana hiburan seperti Arjuna Plaza, bioskop dan lain-lain.⁶) Kotamadya Banjarmasin yang semakin mekar, membawa akibat yang sudah tentu mempunyai dampak, baik positif maupun negatif.

Adapun pengaruh yang positif jika ditinjau dari sudut sosial, yaitu:

1) Kota semakin semarak oleh kemegahan gedung-gedung dan semakin ramai.