Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

32

2) Pendidikan masyarakat semakin tinggi tarafnya, dengan adanya Universitas Lambung Mangkurat, sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di daerah ini.

3) Dengan mekarnya Kota Banjarmasin, maka taraf hidup rakyat semakin tinggi, sebab mudah mencari usaha sebagai hasil dari pembangunan yang kian meningkat.

4) Sarana jalan atau perhubungan semakin banyak untuk keperluan distribusi, dan lain-lain.

Semua kebaikan dari sudut sosial di atas, akan berlawanan sekali jika diungkapkan segi negatifnya, yaitu:

1) Dengan majunya Kota Banjarmasin yang dimekarkan, maka tingkat kebutuhan masyarakat semakin bertambah, sehingga memerlukan biaya hidup yang tinggi, sedangkan pemekaran kota tidak menjamin bahwa usaha dan kesempatan kerja selalu ada, sehingga akibatnya timbul berbagai penyimpangan hukum dan moral seperti: penodongan, perampokan, Wanita Tuna Susila, dan lain-lain sebagainya.

2) Dengan banyaknya hiburan di Kota Banjarmasin, maka sedikit banyaknya menggeser nilai-nilai budaya yang hidup di masyarakat. Jika dulu sebelum tahun 1950, sifat kegoongroyongan masih banyak dijumpai, namun sesudah itu ada gejala kian menipis.

Kota Banjarmasin semakin padat, dan rumah-rumah penduduk semakin sesak. Ditinjau dari sudut sosial, hal ini sangat rawan jika terjadi kebakaran yang memang sering melanda kota ini. Tidak terlepas dari padatnya penduduk adalah masalah sampah dan bekas barang-barang keperluan penduduk. Tapi yang sangat meresahkan adalah banyaknya WTS, baik yang nyata ataupun terselubung. Padahal penduduk kota Banjarmasin dikenal sebagai orang yang taat beragama Islam. Masalah yang lebih rumit lagi adalah banyaknya angkatan kerja yang me-