Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/94

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dari hasil bumi tersebut seperti tekstil. Di Inderapura, Aceh menempatkan seorang Syahbandar untuk menguasai perdagangannya, tetapi kekuasaan Aceh hanya sampai di Utara teluk Ketahun (Majunta), sedangkan Sultannya termasuk daerah Kesultanan Banten, meskipun kapal-kapal Aceh sampai juga di Bengkulu untuk berdagang. Dalam hal ini di sebelah selatan kota Bengkulu sekarang terdapat tempat yang dikenal dengan nama Pondok Aceh atau Pasar Aceh. Letaknya tidak jauh dari Silebar. Di samping itu di bagian Utara terdapat suatu tempat yang disebut Sungai Serut. Kemungkinan sekali tempat-tempat ini ada kaitannya dengan cerita rakyat tentang Putri Gading Cempaka yaitu ketika Anak Dalam Muara Bengkulu memerintah Sungai Serut datang anak raja Aceh meminang Putri Gading Cempaka. Pinangan ini ditolak dan kemudian terjadilah peperangan. Kono Anak Dalam Muara Bengkulu beserta Putri Gading Cempaka melarikan diri ke kaki Gunung Bungkuk dan selanjutnya tak terdengar lagi beritanya. Diberitakan bahwa di balik Bukit Barisan memerintah Pasirah Tiang IV dan Hulu balangnya pergi ke Gunung Bungkuk menaklukkan sisa pelarian

83