Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/83

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tiang-tiangnya dari tulang manusia. Konon setelah balai ini selesai, semua tukangnya dibunuh dengan maksud agar tidak ditiru oleh orang lain. Tentang kebenaran ini masih perlu diadakan penyelidikan.

Merah Ismaun dalam tulisannya mengenai Tanah Serawai menambah penjelasan. Dikatakan pada abad abad yang lalu, mungkin pada abad ke-14 sudah berdiri suatu negara di sekitar Sungai Pepimau (Pino) dan sungai Manak di Bengkulu selatan yang terkenal dengan nama Kerajaan Tanah Serawai. Pimpinannya bergelar Ramu Ratu dan negara itu dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, masing-masing dipimpin oleh seorang Keriau (Pasirah).

Rakyat Tanah Serawai berasal dari daerah pegunungan di Pasemah yang kemudian berpindah tempat dengan menyusur sungai dan mendirikan desa- desa sepanjang sungai, sehingga sampai di daerah pantai Lautan Hindia. Aturan tata pemerintahan dalam negara Tanah Serawai yang bercorak agraris itu, berdasarkan adat istiadat yang pada intinya masih tetap dipakai hingga sekarang. Kepercayaan penduduk sebelum masuknya agama Islam, berupa penghormatan terhadap nenek moyang dan dewa-dewa misalnya Dewanating nyawa (mematikan dan menghi-

72