Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/82

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Negeri-negeri ini mungkin sudah ada sejak jaman Sriwijaya dan merupakan republik-republik yang masing-masing bersifat otonom dan mempunyai peraturan adat istiadat sendiri-sendiri.

Dalam tambo Rejang Lempat Petulai susunan M. Harun Nur Rasyid ada diceritakan tentang Sungai Serut sebagai berikut :

Sungai Serut pernah diperintah oleh seorang Raja bernama Ratu Agung. Ratu Agung mempunyai anak 7 orang, yaitu : 1. Ratu Cili, 2. Ratu Mincor, 3. Lemang Batu, 4. Rindang Papan, 5. Tajuk Rompong, 6. Anak Dalam Muara Bengkulu, 7. Putri Gading Cempaka.

Setelah Ratu Agung wafat maka Anak Dalam Muara Bengkulu menggantikan ayahnya. Kira-kira sejalan dengan kerajaan sungai Serut ada pula cerita tentang kerajaan Sungai Lemau yang terletak di sekitar pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara. Diceritakan bahwa tidak jauh dari muara sungai Pondok Kelapa. Oleh raja Sungai Lemau pernah dibangun sebuah balai yang diberi nama Balai Bundar. Balai Bundar ini dibuat oleh tukang-tukang yang didatangkan dari kaki Gunung Bungkuk. Atap balai itu terbuat dari rambut dan

71