Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/202

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

gotanya di daerah Bengkulu agar jangan sepenuhnya percaya mulut manis Jepang. Pergerakkan Nasional dengan mosi Wiwoho dan Petisi Sutarjo menurut pemerintah yang bertanggung jawab di Indonesia. Segala tuntutan ini tidak dihiraukan oleh penjajah. Dalam situasi demikianlah Jepang masuk di Indonesia pada bulan Maret 1942 dan pasukannya masuk ke Bengkulu (waktu itu Keresidenan) hanya beberapa bulan setelah itu. Karena kekecewaan terhadap pemerintahan Hindia Belanda sudah bertumpuk 3½ abad, maka Jepang masuk di Bengkulu disambut dengan penuh harapan sebagai saudara tua. Hanya beberapa hari saja pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Dai Nippon. Sehingga waktu Jepang masuk, Bengkulu telah dikosongkan Belanda tanpa perlawanan. Setelah itu oleh penguasa Jepang dibuatlah peraturan yang melarang semua rapat-rapat dan kegiatan-kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942 dikeluarkan lagi peraturan yang membubarkan semua perkumpulan, tetapi pada tanggal 15 Juli 1942 diperbolehkan berdirinya perkumpulan

191.