Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/203

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

yang sifatnya hiburan, itu pun sebagai cara-cara Dai Nippon untuk membendung jalannya pergerakan Nasional. Sebaliknya untuk memikat hati golongan Islam, Jepang pada tanggal 13 Juli 1942 menghidupkan kembali Majelis Islam Indonesia yang pada tanggal 24 Oktober 1943 di ganti dengan Majelis Suro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Untuk dapat menarik hati rakyat, Hodohan melancarkan gerakah 3 A (Nippon Pelindung Asia, Cahaya Asia; Pemimpin Asia). Ir. Soekarno yang baru saja dikeluarkan dari pengasingan di Bengkulu lalu dibawa ke Padang dan mendapat kebebasannya d1 Bukit Tinggi. Kemudian pada 4 Maret 1942 mendirikan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA). Sebagai taktik pergerakan Nasional ditempuh dua jalan : Jalan legal yang bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan jalan illegal dengan mengadakan gerakan bawah tanah. Maret 1943 PUTERA diganti dengan Perhimpunan Kebaktian Rakyat (Jawa Hokokai).

Pada bulan September 1943 dibentuk Badan Penasehat Pusat yang dinamakan Cuo Sang--

192