Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/187

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

berapa kasus yang menggelisahkan kalangan kaum wanita di Bengkullu sebagai akibat kebuasan Jepang. Menyadari keadaan seperti ini sangat merugikan strategi perang, maka pihak pimpinan bala tentara Jepang mendatangkan wanita wanita yang berasal dari Korea. Dalam batas-batas tertentu, pasukan Jepang di Bengkulu bersikap sopan kepada para wanita dan anak-anak. Kegelisahan lain yang dialami oleh kaum ibu adalah terhadap anak laki-laki mereka yang telah berumur 15 tahun ke atas, sebab sewaktu waktu ia bisa diambil sebagai romusa atau ikut tentara Jepang. Demikian juga kehidupan keagamaan, sejauh tidak mengarah pada politik diberi kebebasan. Para penganut agama tidak mendapat gangguan dalam melaksanakan peribadatannya. Ditengah tengah penekanan kreativitas, hondokan mempropagandakan bahwa kehidupan keagamaan, kesenian, sosial budaya mamasyarakat akan dijamin perkembangannya dan bahkan harus bertumbuh subur bersama kedatangan orang Jepang.

Memang segala bentuk yang dapat menyokong garis depan peperangan termasuk kesenian dan kebudayaan tetap terpelihara bahkan dihidup

176