Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/151

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Bagi Sumatera, perkebunan teh merupakan yang terbesar pada tahun 1916. Karena baru sejak tahun 1911 di Sumatera Utara dibuka perkebunan teh. Di Bengkulu orang menanam teh sebagai tanaman tambahan. Penduduk juga mulai giat menanam pohon karet dan hasilnya baik. Kebanyakan menanam fikus elestica yang dikenal penduduk dengan istilah rambung (Sumatera) dan karet (Jawa) sejak tahun 1907, penduduk juga mulai belajar menanam hevea (para). Cara menanamnya memang mudah tetapi petani para itu harus belajar menyadap, mengelah dan menjual dengan cara yang tepat.

Di Bengkulu penduduk juga giat menanam para. Hutan-hutan di Bengkulu mendatangkan hasil, misalnya : kayu, rotan, kancuk, getah perca , benzoe, damar, kopal, bakau, jelatang (pentung), buah balam dan sebagainya. semua hasil hutan itu dibawa ke Batavia.

4. Pertambangan.

Sumatera adalah pulau nomor satu dalam pertambangan pada masa sebelum Perang Dunia ke I. Hasil terbesar ialah : batu bara, emas,

140.