Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/131

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kelihatan makmur. Dibandingkan dengan di tempat lain, maka golongan Cina di Bengkulu kelihatannya tidak begitu suka hidup sebagai wacker ( tukang renten, mindring). Orang Cina yang memegang urusan pajak, (pachten) dan melever barang-barang kepada pemerintah serta giat dalam perkebunan.

Bangsa Parsi dan Arab : Jumlabnya tidak banyak. Mereka berdagang. Bangsa Koffer Negro : Jumlahnya amat sedikit dan mereka kebanyakan bekerja pada orang-orang (pensiunan) Inggris yang menetap di Bengkulu.

Bangsa Benggali : Jumlahnya lebih besar dari orang Cina. Mereka itu terkenal sebagai Spahi, karena mereka itu bekas anggota pasukan Inggris yang dibawa ke Bengkulu.

Orang Nias : Jumlahnya ada 400 jiwa. Mereka itu dulu dalam status pondeling karena beberapa sebab. Kebanyakan bekerja pada orang Cina. Banyak yang sudah bebas (keluar) dan menetap di kampung Nias. Hidupnya tidak terlalu bebas.

Orang Melayu (maksudnya orang Indonesia asli atau pribumi). Jumlahnya paling banyak. Asalnya dari mana-mana. Dikatakan oleh Vinne, bahwa yang berasal dari tiga kelas dan daerah Padang adalah yang paling rajin. Mereka berusaha seba-

120