Lompat ke isi

Halaman:Sastra Lisan Minangkabau.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Dalam perkembangannya sekarang kelihatan tradisi berpantun mulai berkurang. Pertama, menyangkut masalah sambutan masyarakat. Kedua, menyangkut masalah pewarisan.

Dari sejumfah daftar pertanyaan yang diajukan kepada anggota masyarakat 50% menjawab bahwa minat masyarakat terhadap pantun kurang sedang selebihnya menyatakan biasa-biasa saja. Sementara itu dalam masalah mewariskan, 56% dari penutur menjawab bahwa mereka menggunakan cara dari mulut ke mulut sebagai usaha pewarisan.

2.4 Hakikat Mantra dan Perkembangannya

Mantra sesungguhnya merupakan media manusia untuk berhubungan dengan kekuatan yang gaib. Namun tidak setiap orang dapat berhubungan dengan kekuatan yang gaib itu. Seseorang yang memerlukan bantuan dari kekuatan yang gaib meminta pertolongan seorang dukun atau pawang. Dukun dan pawang inilah nantinya yang akan berhubungan dengan kekuatan gaib tersebut. Ja berhubungan dengan membacakan (melafalkan)mantra tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

Mantra bertolak dari kesadaran akan kosmos, Bahwa alam yang nyata (zahir) merupakan mikrokosmos dari alam yang lebih luas dan gaib. Sebuah mama adalah mikrokosmos dari pengertian dan hakikat dari bendanya (Tamsin Medan, 1975), Penghormatan terhadap sebuah simbol sama pentingnya dengan penghormatan terhadap pengertian yang sesungguhnya.

Di dalam mempelajari mantra diperlukan persyaratan-persyaratan khusus, Misalnya, dengan menyediakan kain putih sekabung, sekin (pisau) sebilah, pisang dan sirih selengkapnya. Syarat-syarat ini kelthatannya formal sekali, tetapi sesungguhnya benda-benda tersebut merupakan lambang dari pengertian yang lebih luas dan lebih dalam. Benda-benda tersebut merupakan mikrokosmos dari suatu makrokosmos, Ia merupakan wakil dari hakikat dan pengertian yang lebih dalam.

Di dalam dunia mantra ini juga dikenal beberapa bentuk pantangan. Misalnya, pantangan yang harus dilaksanakan sewaktu memutus kaji (ilmu). Si murid dipantangkan untuk bertemu dengan sang guru dalam masa tertentu. Jika pantangan ini terlanggar, hal itu bisa berakibat fatal. Misalnya, salah seorang dapat meninggal karenanya. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dari kesadaran akan hubungan antara mikrokosmos dengan makrokosmos.

Di dalam mantra, sebuah kata tidak hanya sekedar mengantarkan pengertian tertentu saja (yang sesuat dengan kata itu} tapi sekaligus juga

10