Halaman:Rimba-Rimba.pdf/92

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba


Sementara itu di tempat lain, lima orang misterius membelah malam dalam kesunyian yang kelam. Hanya suara binatang malam yang menghiasi hutan rimba Lembah Gumanti itu.

“Let, kita terus berjalan atau bermalam di sini?”

“Di sini tidak aman.”

“Lalu?”

“Kita harus cepat sampai di pondok itu. Paling satu jam lagi juga sampai.”

Pondok yang dimaksud adalah sebuah pondok di tengah hutan, tempat biasa mereka berhenti. Di belakang pondok itu mengalir anak sungai yang begitu jernih. Sungai kecil itu menuju Alahanpanjang.

Pondok itu menjadi tempat beristirahat yang begitu aman bagi pasukan rimba. Daerahnya luas sehingga bisa mengamati pergcrakan orang yang akan datang. Kemudian juga banyak tempat-tempat yang bisa digunakan untuk melarikan diri jika sewaktu-waktu keadaan berubah tidak aman.

“Ayo cepat...”

“Kita terus berjalan,” teriak orang itu pada beberapa orang yang ada di belakangnya. Mereka begitu terkejut. Dari dalam pondok dekat sungai kecil itu, mercka melihat cahaya lampu. Kemudian beberapa orang juga terlihat duduk di tuar.

“Ada apa int?" ujar Beni.

“Let...” teriak beberapa orang anak buahnya.


Orang yang dipanggil Letnan itu mengacungkan tangannya memberi isyarat untuk berhenti.

“Ada orang. Kita tidak tahu mereka di pihak mana?”

“Hati-hati, bisa saja mereka sudah menyebar...”


76