Halaman:Rimba-Rimba.pdf/93

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

“Kamu coba mendekat. Yang lain melingkar. Kepung tempat ini. Kalau ternyata musuh, habisi.”

“Baik Let.”

Letaki yang berbadan kurus cepat bergerak ke belakang. Kemudian menghilang di kegelapan malam.

Letnan sudah mencabut pistol dari sarungnya. Matanya awas. Ia tahu, dalam 10 menit paling lama keadaan pasti bisa dikuasai. Ia percaya kemampuan anak buahnya. Ia tahu pengalaman tempur mereka sangat tinggi. Malah dua orang pernah ikut perjuangan kemerdekaan. Sudah terbiasa berperang.

Karena itu ia juga tahu, bahwa keadaan bisa saja memburuk dan malah mereka yang dikepung. Ia menunggu apa yang akan terjadi.

Tiba-tiba saja seorang anak buahnya terpekik. “Tolong Letnan.”

Suasana begitu hening, namun mencekam.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Sunyi dan senyap. Api di pondok juga sudah padam. Beberapa Orang yang ada di luar sudah menghilang. Tidak tahu mereka pergi kemana.

Di bawah pohon beringin tua, seorang terlihat bergerak-gerak. Ia seperti terikat tali. Kemudian hening lagi.

*