Halaman:Rimba-Rimba.pdf/91

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba


Kucing Gurun merasa sesak di dadanya sedikit-demi sedikit mulai hilang mendengar perintah komandan itu. Kucing Gurun tidak mau menatap mata orang itu. Ia tidak berani. Sesekali ia sempatkan melihat wajah komandan itu. Ja melihat muka komandan itu merah padam.


Menurut info yang berkembang di dalam truk itu tidak hanya senjata namun juga dokumen-dokumen resmi yang diselundupkan secara rahasia. Kabarnya adalah deretan nama mata-mata APRI yang menyusup di antara tentara rimba. Dokumen itu dikirim seorang 'pengusaha' untuk komandan PRRI.


“Saya dapat informasi, truk itu berada di suatu tempat antara kebun teh dan Surian,” bisik Komandan Solok.


“Terakhir kali truk terlihat di kebun tch setelah diserang tentara pusat,” ujarnya lagi. Kemudian dia masuk bersama Komandan Tertinggi ke dalam pondok kecil itu.


Kucing Gurun mengerti apa yang akan dilakukan. Ia bersama anak buahnya segera meninggalkan lokasi itu. Misinya jelas, mencmukan kembali truk yang mengangkut senjata itu. Ia ingin segera medapatkan dokumen itu. Dokumen itu tentu berbahaya jika tersebar. Ia baru saja tahu tentang dokumen itu, semula yang Ia tahu #si truk hanya senjata.

Pasukannya dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok pertama mencari di sekitar daerah kebun teh, kelompok kedua di sekitar Alahanpunjang, kelompok ketiga di sekitar Aic Dingin dan kelompok keempat serta kelima di Surian. Mereka berjanji akan kembali bertemu dalam tiga hari lagi apapun hasilnya. Mereka pun beranjak dari pondok itu. Malam semakin gelap.



75