Halaman:Rimba-Rimba.pdf/71

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

sebuah truk yang disembunyikan di dalam bekas tambang pasir yang cukup besar itu.

Buru-buru Ali lari keluar goa itu dan akan beteriak tentang penemuan senjata itu. Tapi Johan mengejarnya dengan cepat dan menariknya kembali masuk goa.

Kecuali Kamil, mereka masuk ke goa itu.

“Truk ini saya yang menyembunyikan di sini. Ceritanya panjang. Nanti saja diceritakan. Sekarang kita lihat apa saja isinya.”

Kemudian mereka memeriksa isi karung yang ada di dalam truk. Mereka membongkar satu per satu.

“Aslaga....apa ini?” mereka terbelalak. Terperanjat dan ada yang tiba-tiba merasa pusing. Kini mereka mulai ketakutan. “Ini berbahaya. Sebaiknya jangan main-main.” kata Kamil,

“Ayo cepat...” ujar Johan.

“Apa ini? Punya siapa? Kita pasti akan dibunuh.”

“Ambil pistol masing-masing satu dan peluru secukupnya. Kita mesti cepat pergi dari sini.”

Mereka pucat mendengar perintah Johan. Tapi itu hanya sebentar.

Masing-masing mereka mempunyai ilmu silat yang sudah mumpuni. Bahkan Imron terkenal karena terjangan kakinya yang maut. Zakir sendiri juga punya ilmu yang hebat, walau sebenarnya ia jarang menggunakannya. Ia juga terkenal mempunyai ilmu pengasihan yang hebat. Banyak gadis di kampung itu yang suka kepadanya.

Segera saja mereka meninggalkan tempat itu. Terlebih dahulu pintu goa ditutup rapat dengan dedaunan yang sudah kering. Dari jauh kelihatan rumah yang terbakar. Namun mereka tak punya waktu lagi, desas desus, pasukan pusat sudah masuk ke kampung kecil itu.

55