Halaman ini tervalidasi
Rimba-Rimba
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Rimba-Rimba.pdf/41}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
TRAGEDI SEBUAH TRUK
Tidak lama setelah perpisahan itu, Johan melihat sebuah truk tua yang bergerak pelan di pinggir rel kereta api. Ia pun mendekat ke arah truk itu.
"Pak, tujuannya ke arah mana? Boleh saya menumpang?" katanya pada sopir.
"Ke mana?" kata sopir dengan mimik curiga.
"Alahan Panjang."
"Naiklah di belakang? Kebetulan saya juga ke arah situ."
Johan melompat naik ke belakang truk itu. Beberapa orang yang juga hendak menumpang sudah tidak bisa lagi. Si sopir sudah menekan gas dengan kencang.
Ternyata di belakang juga sudah ada lima orang yang duduk. Mereka saling berpandangan. Cemas. Ketakutan. Pucat.
27