Halaman ini tervalidasi
Rimba-Rimba
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Rimba-Rimba.pdf/21}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
RAPAT MENDADAK
"Telat. Telat. Kita telat." Sebuah suara yang terdengar berat menusuk dari tengah ruangan. Beberapa orang yang ikut dalam rapat terkejut mendengarnya.
"Apa boleh buat. Keputusan sudah diambil Presiden. Mereka terlalu kuat dan berhasil meyakinkan Soekarno untuk mengirim pasukan. Kita hanya terlambat lima menit. Kawat sudah dikirim. Tidak bisa ditarik lagi. Pemerintah tentu tidak mau kehilangan muka dengan membiarkan pemberontakan."
"Lalu bagaimana langkah kita sekarang? Apa yang mesti dilakukan," terdengar suara lain menyahut.
"Bujuk Ahmad Hussein untuk menyerah sebelum perang meletus. Hanya itu cara terbaik. Mereka sudah berhasil menyusup ke tubuh Angkatan Darat yang akan
7