Halaman:Rimba-Rimba.pdf/19

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba


buahnya itu mengundang tanda tanya lebih jauh bagi anggota PKI lainnya.

"Bawa mobilku, aku akan tidur di sini."

"Siap Letnan."

la keluar dengan bergegas. Menyelipkan dokumen itu di pinggangnya. Penjaga yang tadi berada di pintul tidak dilihatnya lagi. Mungkin mereka ikut mempersiapkan rapat yang akan dihadiri para pentolan partai, seperti yang dikatakan Letnan barusan. Ia tidak peduli hal itu. Baginya isi dokumen itu harus diterjemahkan secara cermat untuk bisa mengambil tindakan yang tepat. Jeep berlalu dengan kencang.

Setelah lama berkendara, ia menghentikan laju kendaraannya. Melihat ke arah belakang untuk memastikan tidak ada yang mengikuti, lalu masuk ke dalam sebuah rumah. Membuka lekas dokumen dengan segel sangat rahasia itu. Matanya kembali terbelalak, seakan tidak percaya isi dokumen itu?

'Benarkah semua ini?' batinnya. Seandainya sang Letnan masih berada di dekatnya tentu ia akan bisa menanyakan kebenaran itu. Ia tidak percaya dengan isi dokumen itu. Akan tetapi sebagai intel republik, informasi sekecil apapun akan sangat berharga. Ia mesti memercayai isi dokumen itu dan harus segera menyampaikannya ke tokoh PRRI di Sumatera. Apalagi jika dikait-kaitkan dengan perkembangan akhir-akhir ini. Situasi politik yang kian memanas, konflik internal

5