Halaman:Rimba-Rimba.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba


Lelaki tegap. penjaga itu, tidak segera menjawab. Namun sudut mata penjaga sangar itu menukik tajam ke arahnya. Letnan paham apa yang terjadi. Kemudian ia mengangguk, seperti memberi isyarat, membuat penjaga itu mengerti dan membiarkannya masuk. Sepintas diliriknya ke arah penjaga itu, ia melihat gagang pistol menyembul dari balik pinggangnya. Hatinya bergidik.

"Let, kemana sebenarnya kita?"

"Ikut saja." Perintah dari komandannya itu tidak. bisa dibantahnya. Mereka lantas menuju sebuah lorong dan masuk ke sebuah ruangan yang tak bedanya seperti sebuah kamar.

"Ini kamar saya. Kita aman di sini."

"Tapi Let?"

"Kau pernah mendengar, jika takut dengan harimau, carilah ia sampai ke sarangnya."

Lelaki itu diam seakan mengerti kemana arah pembicaraan sang Letnan. 'Siapa Letnan ini sebenarnya? Mengapa sekarang berada di markas komunis.' Batinnya. membisik. Tetapi semua pertanyaan itu tidak penting untuk dicari jawabannya sekarang ini, karena ada satu hal penting yang harus dipikirkannya.

Baginya sang Letnan tetap orang yang misterius. dan tertutup. Tidak banyak yang ia ketahui tentang latar belakangnya, kecuali ia adalah seorang komandan yang berprestasi bagus, intel yang mumpuni, dan satu kampung dengannya, Padang. Itu saja.

3