Halaman:Rimba-Rimba.pdf/165

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

memilih masuk ke pintu goa yang lumayan besar. Menidurkan anaknya di balai-balai kayu. Tidak ada kesan angker sebuah goa. Mulut goa itupun bersih. Si sipit memang sangat telaten.

Ada sekitar sepuluh orang yang menjaga tempat itu. Dikepalai Agam sendiri. Namun di sana Agam hanya anak buah biasa. Sebetulnya yang sangat bertanggungjawab adalah Beni. Dia adalah komandan operasi AA itu.

Si sipit kemudian membakar kayu, ia baru saja dapat rusa hutan. Sebenarnya namanya Tanaka, seorang serdadu Jepang yang melarikan diri ke hutan karena diburu sekutu. Tersesat di hutan dan tertinggal sendirian.

Dulu sewaktu perang kemerdekaan goa itu dijadikan sebagai tempat persembunyian perwira-perwira Jepang. Perwira-perwira itu tidak leluasa keluar karena dari segala penjuru pasukan sekutu sudah mengepung.

Ketika Jepang sudah menyerah, mereka keluar dari persembunyian. Tanaka yang mendapat tugas mencari rusa untuk dimakan tersesat di hutan. Akhirnya kembali setelah para perwira itu pergi.

Buya Malin Mandaro menyalami Tanaka. Mata lelaki Jepang itu berbinar-binar. Tanpa berkedip. Kemudian bersimpuh sambil menangis. "Buya, bimbing saya untuk masuk Islam."

Angin hutan berhembus semilir. Lembut tapi terasa dingin. Daun-daun kayu bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Gonggongan serigala hutan terdengar dari jauh. Lolongan yang memekakkan telinga dan menjadi suatu nyanyian tersendiri bagi yang menyendiri. Lolongan yang entah pertanda apa. Adakah serigala itu sedang gembira mendapat makanan, ataukah dia sedang dalam keadaan galau. Galau sama seperti para ulama itu.

149