Halaman:Rimba-Rimba.pdf/159

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

titik terang apa yang akan dilakukannya kelak. Bagi dirinya sendiri, tidak mungkin dia mengkhianati teman-temannya yang sekarang sedang berada di rimba-rimba. Hampir setiap malam pasukan-pasukan itu datang.

Ketika mau naik ke jenjang rumahnya Syafei terkejut. Ia melihat ada bayangan menghilang di balik dinding rumahnya.

Ia langsung memasang kuda-kuda. Sebagai pesilat ia tahu apa yang akan menimpa.

Beberapa lama ia menantikan dan menunggu tidak ada juga.

Tiga kali siulan terdengar di balik dinding. Ia pun bersiul dengan pelan. Ia tahu siapa orang yang datang itu.

Syafei tahu harus berbuat apa. Kemudian dia masuk pintu rumah, namun menghilang di balik pintu belakang. Di belakang rumah itu ada sebuah gudang. Dilihat dari luar cuma seperti gudang penyimpanan padi dan benda-benda rusak. Tapi di balik itu ternyata ada sebuah ruangan.

“Kami dengar mereka sudah mendatangi kamu?” Ujar lelaki yang duduk di bersila.

“Ya?

“Apa yang diinginkannya?”

"Mereka meminta supaya saya tidak membantu kentara rimba lagi.”

“Kamu percaya hanya itu yang mereka tuju?”

“Itu yang saya ragu, Mereka punya tujuan besar.”

“Apa yang mesti saya lakukan?”

“Pergi...”

"Pergi?"

“Ya, pergi dari kampung ini. Di sini sudah tidak aman. Seluruh keluargamu akan dibakar hidup-hidup. Lihat apa yang mereka lakukan di Galagah.”

143