Halaman:Rimba-Rimba.pdf/127

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

“Ya. Sebatas dia adalah pejuang yang handal dan selalu dipuji-puji komandan di hutan ini,” jawab mereka sekenanya,

“Kalian salah.”

“Salah?”

Mercka terkejut.

“Kenapa?” tanya Malik.

“Dia itu orang yang licik dan berbahaya.”

Mansur dan Malik saling pandang.

“Apa?”

"Ya...."

“Apa tidak salah komandan? Nanti didengar orang lain dampaknya sangat besar.”

“Tidak...”

“Kami semakin tidak mengerti?”

“Saya sejak dulu mengawasi mereka. Saya bukan bodoh. Cuma ingin mengetahui lebih dalam apa yang mereka cari.”

“Apa?”

“Ya. Tujuan mereka menyusup dan menyamar menjadi pasukan rimba bukanlah untuk menghabisi kita. Bukan juga untuk menumpas pemberontak.”

“Lalu?”

“Tujuan khusus.”

“Apa itu?”

“Rantai.”

“Apa?”

Mereka semakin tidak mengerti. Tiba-tiba saja mereka merasa Mangkuto tidak sama dengan Mangkuto yang dulu. Mereka merasa ada sesuatu yang disembunyikan Mangkuto.

“Mangkuto ada apa semua ini?”

Mangkuto tertawa. Mereka semakin bingung. \