Halaman:Puisi Afrizal Malna; Kajian Semiotika.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

lama merupakan keterangan waktu dari kalimat inti setiap kata berbau bensin di situ. Frasa setelah menimbulkan akibat ataupun frasa itu sebagai penyebab dari setiap kata berbau bensin di situ. Lalu juga muncul akibat berikutnya, kami terurai lagi lewat baju-baju. Kata lagi dalam klausa tersebut menandakan suatu peristiwa yang berulang kembali dari masa lampau. Tanda ikonik dalam kalimat di bait itu menunjukkan suatu kilas balik yang dihadapi oleh lirik kami. Subjek kami menghadapi dua situasi berbeda di dalam perubahan Asia.

Setelah dewa-dewa pergi jadi batu, dalam pesawat TV mengandung tanda ikonik dan berfungsi sebagai simbol. Kalimat tersebut secara eksplisit menyatakan entitas tuhan atau sembahan yang disimbolkan oleh kata dezva yang berubah jadi batu dalam pesawat TV. Televisi merupakan tanda indeksikal yang menunjukkan dunia informasi. Bisa jadi juga dengan diksi dewa-dewa jadi batu itu penyair ingin menyatakan ada banyak jenis tuhan dalam kehidupan manusia lama dan kontemporer. Namun, jenis tuhan itu di alam modern ini agaknya lebih bersifat canggih dan dapat mencapai ke mana saja.

Di dalam frasa tersebut ada dua tanda simbolis dan atau ikonik yang mengisyaratkan dua entitas yang dipertuhankan oleh manusia. Pertama, tanda indeksikal dan simbolis dewa-dewa merupakan yang dipertuhankan manusia secara tradisional. Kedua, dalam klausa dewa-dewa jadi batu dalam pesawat TV merupakan tanda indeksikal dari kata jadi yang menunjukkan dewa-dewa tradisional telah digusur oleh dewa atau berhala baru, yaitu tidak lain adalah pesawat televisi itu. Tanda dalam kalimat tersebut menyatakan terjadinya perubahan orientasi keasyikan dan manusia untuk menjadikan televisi sebagai pewarna corak kehidupan dunia modern dan dunia konsumerisme. Pasawat TV itu berlaku sebagai tanda ikonik dan simbolik yang mewakili segala hal yang berhubungan dengan dunia informasi dan konsumerisme melalui iklan, misalnya.

Waktu-waktu yang menghancurkan adalah tanda yang menunjukkan masa silam kolonialisme dari cerita lama memanggil lagi dari dunia lain. Dalam frasa itu terdapat tiga frasa

31