Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/84

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Oleh sebab itu dapat dipahamkan, mengapa seluruh rakjat berdiri sebagai satu djiwa dibelakang pemerintah Republik. Keadaan ini makin hari makin bertambah baik, berkat hasil penerangan kepada rakjat umum jang makin lama makin lebih insjaf tentang arti kemerdekaan dan berdiri teguh dibelakang Pemerintah Republik.

Waktu penindjauan rombongan Gubernur Sumatera seluruh Sumatera, mulai 6 Pebruari sampai 23 bulan Maret tahun ini kami telah mempersaksikan sendiri bahwa pemerintah dalam Negeri, kepolisian, ketenteraan dan pedjabatan-pedjabatan pemerintahan lainnja telah teratur semuanja ditiap keresidenan. Betapa hebat berkobar-kobarnja semangat penduduk Sumatera, baik jang muda maupun jang sudah tua, telah djuga turut dipersaksikan oleh salah seorang anggota Markas Tentera Sekutu (Mountbatten) di Singapura, jaitu Major Ferguson jang turut serta dengan rombongan kami dari Padang, Bukit-Tinggi, Pajakumbuh, Bangkinang, Pakanbaru sampai ke Taluk.

Waktu itu njata dan terbukti bagaimana persatupaduan antara Pemerintah dan segala lapisan rakjat jang girang-iba melihat pembesar-pembesar bangsanja sendiri, menunggu dengan sabar ditepi-tepi djalan atau di stasiun-stasiun, menjambut rombongan tsb. dengan pekik dan salam kebangsaan „Merdeka”, sedang kaum itu merasa belum puas djika belum memberi hiburan, djamuan, karangan bunga atau tanda mata, dan ada djuga penduduk jang ingin melihat pembesar-pembesarnja dengan terang dan mendengar petundjuk sepatah dua kata.

Lain bukti bahasa di Sumatera ini kita mempunjai „Stable government” dan rakjat patuh kepada Pemerintah Republik, boleh dikemukakan sebagai tjontoh beberapa kedjadian, jaitu: pertempuran jang hampir terdjadi di Kwaia Simpang antara barisan rakjat dengan tentera Djepang tidak djadi berlangsung karena dapat ditjegah oleh Pemerintah; Tentera Sekutu atau orang-orang neutral jang dikawal oleh polisi atau tentera tidak diganggu oleh penduduk; orang Swiss dan orang Djerman tinggal aman dan damai diseluruh Sumatera, karena penduduk menghormati peraturan Pemerintah Republik dsb. Di Sumatera kita mempunjai pemerintah sendiri jang sanggup membasmi semua kekatjauan jang telah ditimbulkan oleh kaki tangan Nica dibeberapa tempat, dan semuanja adalah „running well”.

Sajang sekali rombongan wartawan luar Negeri tidak djadi datang ke Sumatera jang pada mulanja telah ditetapkan akan tiba tanggal 6 bulan 8 tahun 1946 di Palembang, karena tiba-tiba pada tanggal 5 diterima kabar dari Tentera Sekutu bahwa perlawatan wartawan luar Negeri ke Sumatera tidak dilangsungkan”.

Selandjutnja pada perajaan hari ulang tahun pertama kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1946 itu, oleh Pemerintah Propinsi Sumatera telah dapat dikemukakan beberapa kemadjuan dalam lapangan pembangunan, antaranja sebagai berikut:

82