Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/774

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dan pengadjaran rakjat mengambil roman dan tampan jang berlainan dengan semasa kolonial dahulu.

Benar perguruan-perguruan partikelir masih ada, malah melantjarkan kegiatannja jang lebih besar dari sebelum Indonesia Merdeka, akan tetapi ini tidak lagi berarti, bahwa peranannja terhadap sekolah-sekolah Negeri merupakan landjutan dari sebelum perang. Kalau dulunja perguruan-perguruan nasional partikelir merupakan saingan jang gigih bagi sekolah-sekolah Negeri jang didirikan oleh pemerintah kolonial, maka bedanja jang sudah terang dengan sekarang ialah, bahwa sekolahsekolah Negeri sesudah Indonesia Merdeka dibuka dan diluaskan bukan dengan titikberat pada kepentingan penguasa (Pemerintah), melainkan pada melajani kebutuhan massa rakjat sendiri . Hal jang kemudian ini ternjata pula dari kesungguhan-kesungguhan untuk mengatasi rintangan-rintangan jang besar dalam waktu jang sedekat-dekatnja. Mulai dari memperluas ruangan tempat beladjar, memperlengkapi alat-alat peladjaran, mentjukupkan tenaga-tenaga guru, mempertahankan dan memFertinggi mutu pengadjaran, hingga untuk penjempurnaan itu semuanja dalam bentuk suatu pendidikan dan pengadjaran jang benar-benar berisi nasional dan jang benar-benar memenuhi keinginan bangsa Indonesia sendiri.

Mengisi idee demikian memanglah pada pertamanja harus dilaksanakan oleh Pemerintah (nasional) sendiri. Akan tetapi disamping itulah pula adanja tugas landjutan dari perguruan- perguruan nasional partikelir jang tidak ketjil artinja, jang padanja dapat diharapkan perkembangan kerdjasama dengan Pemerintah bagi mentjapai tudjuan tjita-tjita jang satu. Dengan pendek: perguruan nasional partikelir bukan lagi saingan gigih bagi perguruan Negeri, melainkan satu sama lain harus isi-mengisi.

Dimasa pembangunan Negara sekarang disamping kekurangan dalam pengadjaran umum terasa sekali kekurangan pengadjaran vak (kedjuruan).

Untuk mendapat ichtisar selajang pandang, baik kita turunkan disini angka-angka jang berdasar statistik, jaitu :

Di Sumatera Utara banjaknja sekolah rakjat pada tgl. 31 Desember 1952 ialah 2.244 buah, terdiri dari 1.086 S.R. 3 tahun dan 1.158 S.R. 6 tahun. Banjaknja murid S.R. Negeri diseluruh propinsi 504.026 orang dengan djumlah gurunja 9.205 orang. Banjaknja Kursus Pengadjar 45 buah.

Bagaimana dengan Sekolah Menengah ?

Djumlah S.M.P. Negeri 28 buah dan djumlah S.M.P. Partikelir 87 buah seperti jang telah diterangkan diatas.

Djumlah S.M.A. Negeri 5 buah dan djumlah S.M.A. Partikelir 11 buah. Jang 5 buah S.M.A. Negeri itu jaitu di Kutaradja, Medan (2 buah), Balige dan Padangsidempuan. Jang 11 buah kepunjaan Partikelir jaitu di Tarutung (1 H.K.B.P. dan 1 H.K.I.), Pematangsiantar (3 buah, jaitu Tagore, Masjarakat dan Pendidikan Masjarakat), Bindjei (Wampu), Medan (5 buah, jaitu Nasrani, Prijatna, Taman Siswa, Pembina dan Tagore) .

752