Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/757

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ke 16 Keradjaan Panai telah rubuh sama sekali. Djumlah biara-biara dan bekas-bekasnja jang ada di dekat Gunungtua ialah 20 buah; jaitu di :

  1. Gunungtua
  2. Sitopajan
  3. Haloban
  4. Rondaman
  5. Pulo (Bahal I )
  6. Bahal (Bahal II dan III)
  7. Sipamutung
  8. Djoreng
  9. Sangkilon
  10. Pordakdolok
  11. Pagaranbiri
  12. Batugana
  13. Padangbudjar
  14. Nagasaribu
  15. Mangaledang
  16. Sisoldop
  17. Haruaja

Biara-biara jang terbaik ialah Bahal I, II, III dan Sipamutung. Bahal I letaknja di puntjak sebuah bukit jang tingginja ± 500 m, sebelah barat laut dari Bahal II. Biara inilah jang terbagus dan jang terlebih menarik dari biara-biara jang masih ada di Padanglawas dan jang seimbang dengan stupa Maligai di Muara Takus (Sumatera Tengah). Menurut keterangan jang diperoleh diantara Gunungtua dan Portib, waktu mengtjangkul di kebun-kebun, selalu terdapat benda purbakala seperti talam d.l.l., jang mungkin kalau dilakukan pemeriksaan lebih jauh akan ditemui lagi benda-benda dan patung-patung purbakala.

Tiap-tiap biara mempunjai halaman jang diwatasi oleh dinding tembok jang sekarang seluruhnja sudah mengalami keruntuhan.

Semendjak pemerintah Djepang benda purbakala ini tiada diurus lagi. Pagar-pagarnja dan sebahagian dari patungnja telah beralih tempat dari biara ke kampung-kampung. Memang kegunaan biara-biara ini, jang bentuknja disana-sini hanja menjerupai tumpukan batu-batu sadja, tidak akan mudah dimengerti. Bila tidak diperhatikan dengan saksama biara-biara jang telah runtuh dengan batu-batu temboknja jang berserak sekelilingnja tidak kelihatan lagi karena telah ditumbuhi oleh belukar. Melihat keadaan ini dengan memperbandingkannja dengan jang dilakukan di Djawa maka, telah diusulkan pada Dinas Purbakala dengan perantaraan Djawatan Kebudajaan Pusat agar biara-biara ini dipelihara dan diperbaiki kembali. Untuk ini, Dinas Purbakala telah mengirimkan seorang opzichter bangunan purbakala guna memimpin pembersihan beberapa biara-biara di Padanglawas. Dari djumlah seluruhnja pada awal tahun 1952, telah selesai dibersihkan Bahal I, II dan III, Sipamutung dan Sitopajan. Sajang sekali usaha ini terbatas pada pembersihan sadja sedang bahagian-bahagian biara sudah bertambah banjak jang runtuh. Sungguh sangat diharapkan agar pada taraf pertama salah satu dari biara-biara ini dapat diperbaiki dan dibangun kembali seperti keadaan tjandi Prambanan di Djawa atau setidak-tidaknja memulihkan keadaannja seperti pada waktu pemerintahan Belanda jaitu dengan djalan memagar, membersihkan, memperbaiki biara-biara jang terpenting dan menjtari serta mengembalikan bahagian-bahagian atau patung-patung jang telah beralih tempat. Dari maksud-maksud ini, jang telah diperoleh persetudjuannja ialah melanajutkan pemeliharaan pembersihan dari biara-biara jang telah dibersihkan oleh Dinas Purbakala sendiri, jaitu Bahal I, II , III di Sipamutung.

735