Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
MAKLUMAT PENDJELASAN.

,,Peperangan dan pertempuran jang maha seru dan dahsjat, jang telah terdjadi dalam wilajah Sigli - Lammeulo - Meureudu, terutama dalam kota Lammeulo sendiri, semendjak tanggal 22-12-1945 sampai tanggal 13-1-1946, adalah peperangan dan pertempuran antara pihak rakjat umum dari Negara Republik Indonesia dengan pihak pengchianat negara, musuh bangsa, kaki tangan Nica jang dipimpin oleh Markas Uleebalang dengan Teuku Daud Tjumbok sebagai kepalanja.

Pendirian rakjat umum ini dikuatkan pula oleh pemerintah jang tertinggi didaerah Atjeh dengan maklumatnja jang disiarkan di Sigli dan sekitarnja , pada tanggal 9-1-1946 dengan menjatakan bahwa :

,,PERDJUANGAN RAKJAT UMUM ADALAH PERDJUANGAN MEMBASMI PENGCHIANAT”.

Rakjat berdjuang 22 hari lamanja , dalam hudjan meriam dan peluru, dalam hudjan lebat jang sebenar-benarnja dalam menahan makan dan minum dan menahan diri dari sifat tidur, berkubu dalam hutan dan semak-semak dengan penuh kesabaran dan tawakkal untuk memusnahkan pengchianat tersebut dan untuk membawa keamanan dan kesopanan, untuk membela penderitaan saudara-saudaranja selaku rakjat dalam wilajah-wilajah jang pengchianat duduki itu.

Rakjat tjukup menderita kepedihan dan kepahitan, bukan sadja rakjat Indonesia Atjeh jang berada diwilajah tersebut bahkan Indonesia lainpun menderita djuga, pun bangsa Tionghoa menerima pula bermatjam-matjam antjaman dan perkosaan jang terhina dan terkutuk.

Penderitaan itu, bukan sadja rakjat menerima pada perasaan lahir tetapi pada batinpun tjukup mereka menderitanja disebabkan segala gerakan djiwa mereka jang menudju kearah kemerdekaan, mendapat halangan sehebat-hebatnja berbagai tjara, bahkan rakjat jang menghendaki kemerdekaan dengan tjara terang seperti membangunkan barisan-barisan perdjuangan, membangunkan Pemuda Republik Indonesia musnah dan terantjam djiwanja.

Sjukur Alhamdulillah, 22 hari rakjat berdjuang sarang-sarang pengchianat dan markas mereka dapat kita duduki satu persatu dan pada tanggal 13-1-1946 djatuhlah dengan sempurna pusat Markas Pengchianat itu, jaitu Lammeulo, sedang kepala pengchianat dan pengikut- pengikutnja dapat melarikan diri.

Tetapi Tuhan tiada mengizinkan pengchianat meradjalela lagi, maka pada tanggal 16-1-1946 disatu hutan dilembah gunung Seulawah, kepala pengchianat Teuku Daud Tjumbok cs. dapat dibekuk bersama kawan pengikutnja oleh Tentera Rakjat kita jang melakukan sapu bersih atas djedjak dan sarang-sarang musuh itu.

73