Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/743

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tarikan napas bila mengalami kesedihan, dan meluap bernjala melepaskan marah semangat berdjuang terhadap pendjadjah.

Memang diwaktu-waktu jang serupa ini, dimana selalu diatami duka dan suka, tiap-tiap pribadi seni akan menjatakannja pula dengan djiwa seninja. Pengolahan jang sengadja pada waktu itu tidak ada, tetapi oleh sebab diantara pedjuang-pedjuang banjak jang berbakat seni, maka timbullah lagu-lagu dengan sadjak-sadjaknja setjara spontaan didorong oleh bakat jang ada pada penjairnja dan dipengaruhi oleh masa dan tjita-tjitanja, seperti lagu-lagu :

1. Mariam tomong
2. Butet
3. Si-dua-dua
4. Sitoga nahehe
5. Sele-sele, dsb.

Kekurangan jang kelihatan pada seluruhnja adalah karena tekanan kekatjauan dan kesukaran hidup. Untuk menggerakkan masjarakat kembali menudjukan perhatiannja pada seninja jang pada mulanja bertumbuh bebas, sedang dizaman pendjadjahan terbatas menurut kehendak jang memerlukan, Perwakilan sedjak semula mengadakan penjeiidikan untuk dapat menetapkan tjara-tjara bekerdja. Penjelidikan jang mendalam sebetulnja baru dilakukan di Tapanuli berhubung dengan Perwakilan jang di Sibolga dahulu telah dibuka kembali segera setelah pemulihan daerah R.I. untuk seluruh Sumatera Utara. Eoleh dikatakan keadaan kesenian kita mengalami keadaan jang serupa, jakni pada umumnja sukar didapat suatu perkumpulan kesenian jang baik organisasinja maupun administrasinja. Jang djadi pokok pada perkumpulanperkumpulan kasenian ini ialah chusus pelaksanaan seni itu sendiri. Pengolah-pengolahnja tidak merasa begitu terikat pada perkumpulannja dan selalu bertindak sebagai pelaku insidentil. Tentu sadjalah pengolahan setjara ini selalu memberikan ketjanggungan dan mutu jang kurang dan lebih sukar meningkat dari pada suatu perkumpular jang melakukannja dengan pelaku- pelaku jang tetap. Supaja perkumpulan ini menudju kepada suatu perkumpulan jang teratur, maka diadakanlah perhubungan dengan mereka, dengan andjuran, agar:

a. tiap-tiap perkumpulan mempunjai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
b. mempunjai pengurus jang tersusun baik dan anggota jang tertentu
c. disamping pengolahan seni sebagai kesukaan, djuga mentjari ichtiar untuk meninggikan mutunja dengan djalan memperhatikan: musik, suara, sadjak dan pakaian.

Pada mulanja andjuran ini boleh dikatakan tidak diatjuhkan dan disana-sini mendapat sambutan jang tidak menggembirakan, oleh sebab dari Perwakilan jang utama diharapkan oleh perkumpulan ialah bantuan wang, sedang ini tidak begitu sadja dapat diberikan. Andjuran-andjuran terus djuga didjalankan. Ada jang mengatakan bahwa Djawatan ini tidak berguna, karena ta'sanggup memberikan bantuan. Walau bagaimana

46

721