Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/742

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mengemukakan diri setjara bebas mentjari penerima dari sekitarnja. Kelandjutannja atau peniadaannja bebas tergantung pada hukum rasa jang akan diberikan oleh sekitarnja.

Bila disana-sini ditemui kekandasan atau kesulitan jang disebabkan oleh keuangan, sedang sesuatu perkumpulan atau prbadi kelihatannja mempunjai harapan atau dapat turut memberikan bahagiannja dalam pembinaan seni, maka dalam hal serupa ini Perwakilan dapat mengusulkan agar pada perkumpulan atau pribadi tadi diberikan bantuan sesewaktu sebulan atau setahun.

Dari pemberian kesempatan untuk bertumbuh setjara bebas inilah diharap akan diperoleh nilai-nilai baru dari tiap-tiap daerah, jang nanti akan dapat ditimbang dan dirasa oleh masjarakat ramai tentang kesanggupannja untuk diterima mendjadi kepunjaan bersama.

Untuk mentjapai maksud ini Perwakilan membagi sasaran kerdjanja atas dua bahagian ;

1. Masjarakat umum.
2. peladjar-peladjar sekolah landjutan.

Pembagian ini didasarkan pada pendapat, bahwa tjalon-tjalon masjarakat ialah berada disekolah landjutan. Sebelum mereka ini mentjempelungkan dirinja ke-tengah-tengah masjarakat, hendaklah mereka terlebih dahulu dipersiapkan tentang pendirian dan sikapnja terhadap budajanja sendiri. Dengan djalan ini diharapkan dapat mengembalikan djumlah pemuda jang hendak tersesat dan terasing kepada djumlah jang se-ketjil-ketjilnja. Kekurangan minat dan tidak tahu akan budaja sendiri dan sesewaktu meletjehkan keagungan kebudajaan daerah kepunjaan orang lain, jang sekarang ada kelihatannja dalam masjarakat, adalah tantangan jang akan mereka hadapi bila mereka nanti memasuki masjārakat. Sifat atjuh ta'atjuh inilah jang hendak diusahakan menolaknja dari peladjar sekolah landjutan jang nanti akan menentukan hari kemudian Negara.

Usaha Perwakilan mengenai Kesenian dan Bahasa adalah antara lain ditudjukan untuk memberikan tempatnja kembali pada hati masjarakat.


KESENIAN DAERAH.


Setelah R.I. berkuasa kembali diseluruh Sumatera Utara umumnja kelihatan didaerah bekas pendudukan, suatu keadaan jang tidak ada menundukkan kemadjuan dalam kalangan seni, Bila ada usaha kearah ini pada segolongan jang dapat membagi waktunja untuk itu, alamnja sangat terbatas, jaitu berkisar pada orang-orang jang pada masa itu telah mempunjai kebebasan djiwa. Didaerah Republik untuk ini boleh dikatakan tak ada perhatian jang sengadja. Walaupun demikian didaerah-daerah seperti Tapanuli pada waktu itu disana-sini ada djuga terdapat tjetusan-tjetusan batin, disebabkan oleh dorongan rasa seni jang dinjatakan dengan suara dan sadjak, menjanjikannja dengan

720