Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/730

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Keruwetan administrasi adalah keruwetan dari segala usaha. Djika administrasi keuangan Pemerintah ruwet, tentu segala usaha Pemerintah mendjadi ruwet karenanja.


FUNKSI PENGANGKUTAN.

Faktor pengangkutan buat Djawatan Kesehatan adalah penting.

Tapanuli hampir tak mempunjai kendaraan sama sekali. Atjeh dapat membeli beberapa buah oto sedan dari luar negeri. Ambulance tak ada gama sekali didaerah Tapanuli dan Atjeh.

Didaerah N.S.T. Djawatan Kesehatan mempunjai: 24 personen auto's jeeps, 11 Pick-Ups, 6 ambulances dan 3 trucks, jang boleh dikatakan mentjukupi untuk meladeni daerah N.S.T. Sesudah Negara Kesatuan, berhubung Departemen Sosial dan Kebudajaan dipetjah mendjadi 3 Djawatan tersendiri, maka kendaraan pun dibagi antara 3 djawatan tersebut, sehingga pada permulaan tahun 1951 Djawatan Kesehatan mempunjai 17 personen auto's jeeps, 11 pick-ups, 8 ambulances dan 2 trucks.

Dalam tahun 1951 dari Pemerintah Pusat tak ada diterima kendaraan sama sekali. Tapanuli dapat ditolong dengan beberapa ambulance dari Sumatera Timur.

Dalam tahun 1952 Sumatera Utara menerima dari Pemerintah Pusat 1 sedan, 15 ambulances dan 4 pick-ups, jang sebagian besar dibagikan kepada daerah-daerah jang masih kekurangan akan alat pengangkutan, jakni Tapanuli dan Atjeh. Kekurangan alat pengangkutan ini terlebihlebih dirasai sesudah djumlah dokter jang bekerdja disini bertambah, hal mana mendjadi rintangan untuk memperluas usaha-usaha kesehatan. Terutama sangat dibutuhkan kendaraan jeep, karena hanja jeep sadja dapat dipakai untuk perdjalanan didaerah Atjeh dan Tapanuli.

Di Negara Sumatera Timur ada terdapat „Distributiedienst" jang mengatur pembagian bahan-bahan makanan, pakaian dsb. Kepada pegawai-pegawai N.S.T. ada „Huisvestingsorganisatie" jang mengatur pembagian perumahan.

Peraturan restitusi (pengembalian biaja pengobatan) pun berlaku. Disamping itu Djawatan Kesehatan N.S.T. di Medan mempunjai beberapa „mess", sehingga dengan djalan demikian kesulitan perumahan dan kesulitan-kesulitan pegawai rendahan berhubung dengan mahalnja barangbarang makanan dll. dewasa itu dapat diatasi.

Sesudah Negara Kesatuan, mess inipun masih tetap dipertahankan, karena hanja dengan tjara begini pegawai-pegawai rendahan dapat tertolong.

Bagaimana halnja di Tapanuli dan Atjeh tak dapat diketahui.

Pendaftaran lahir/mati baru dimulai tahun 1952 dan buat sementara hanja didjalankan dalam beberapa kabupaten di Sumatera Timur. Angka-angka mengenai hal ini belum dapat diberikan.

708