Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/727

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tudjui dan tidak ditolak, maka uang jang diterima selama tahun 1951 tidak berdasarkan sesuatu rentjana akan tetapi hanja tjukup untuk memelihara jang sudah ada sadja. Ini dapat dimengerti karena Djakarta pada peralihan dari Pemerintahan Federaal kepada Pemerintahan Kesatuan masih sibuk mengurus segala sesuatu jang berhubungan dengan bentuk Pemerintahan baru itu. Tak usah kita heran djika pada tahun 1951 tidak ada pembangunan-pembangunan jang njata.

Baru sadja setahun berdjalan Sentralisasi, maka disusul lagi oleh otonomi dari daerah-daerah. Peralihan ini membawa kesulitan lagi terhadap keuangan. Anggaran tahun 1952 jang telah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan tidak dapat lagi disana diurus, karena segala sesuatu jang mengenai otonomi diurus oleh Kementerian Dalam Negeri.

Oleh karena Kementerian Dalam Negeri belum mendapat kesempatan mempeladjari anggaran dari djawatan-djawatan dari ber-bagai-bagai daerah, maka untuk mendjalankan usaha jang sudah ada didaerahdaerah jang bersangkutan diberikannja uang sedjumlah besar pengeluaran selama tahun 1951. Dengan ini terhalang pula segala rentjana jang mengenai pembangunan pengluasan dan perbaikan.

Dengan adanja ketekoran sedjumlah 4 miliard dalam anggaran Republik Indonesia pada tahun 1952, maka Pemerintah mengambil keputusan untuk menghemat sehemat-hematnja dan oleh karena itu diadakan pemotongan anggaran dalam segala hal. Untuk tahun 1952 masih disediakan uang buat Kesehatan Rakjat sedjumlah 25.4 djuta guna belandja barang dan 3 djuta guna belandja modal sedang untuk tahun 1953 djumlah-djumlah tadi dikurangkan masing-masing mendjadi 21.5 djuta dan 2.25 djuta.

Maka dari angka-angka jang tersebut diatas njata, bahwa walaupun Kesehatan Rakjat Sumatera Utara berusaha membuat berbagai-bagai rentjana untuk menjelenggaran tugasnja baik mengenai kuratif maupun jang mengenai preventif segala itu selain dari mempertahankan jang ada tidak dapat dilaksanakan. Sedang mempertahankan jang sudah adapun adalah sangat sukar, karena harga-harga barang pada umumnja kian hari kian naik.


KESEMPURNAAN ADMINISTRASI.

Administrasi-administrasi keuangan pada umumnja masih djauh dari sempurna. Seperti diketahui adapun administrasi keuangan itu adalah pengetahuan tersendiri. Djika ada berpikir bahwa pengetahuan administrasi adalah suatu pengetahuan jang tidak berarti jang dapat diperoleh begitu sadja, maka orang jang berpikir demikian adalah orang jang tidak mengerti seluk-beluk administrasi.

Sebenarnja pengetahuan administrasi, istimewa mengenai keuangan, tidaklah kurang dari pengetahuan tehnik jang lain. Maka djika administrasi keuangan sekarang masih djauh dari sempurna adalah karena kurang pegawai jang mempunjai sekolah, karena pegawai-pegawai

45

705