Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/722

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

bagian Kesehatan (Afdeling Volksgezondheid) dari departemen ini dipegang oleh dokter J. B. W. Steen, dibantu oleh hoofddistrictsarts Dr. J. F. Heroma dan Dr. A. H. Syrier.

Dalam tahun 1949 Dr. Heroma dan Dr. Syrier pulang ke negeri Belanda dan tidak diganti sehingga sedjak bulan Desember 1949 Bahagian Kesehatan dikemudikan oleh hanja seorang sadja, jaitu J. B. W. Steen.

Adapun tugas kewadjibannja ialah menjelenggarakan:

a. Administrasi jang dikerdjakan oleh sebahagian dari pegawai-pegawai dari departemen tsb.
b. Urusan Hygiene jang diselenggarakan oleh Pathologisch Laboratorium.
c. Dinas Pengobatan Gigi, dikepalai oleh Dr. Th . J. Adam.
d. Pathologisch Laboratorium, mula-mula dipimpin oleh Dr. Gerlach dan kemudian diganti oleh Dr. Th. Botman.
e. Pentjatjaran.
f. Penjelidikan malaria.
g. Rumah-rumah Sakit dan Balai-balai Pengobatan.
h. Urusan Sosial pegawai Kesehatan (perumahan, urusan mess dsb.) jang dipimpin oleh Zr. M. Pels.
i. Pengangkutan dibawah pimpinan W. F. Beems dan J. Renes.

Djuga didaerah N.S.T. penjakit tjatjar meradjalela, Pembanterasan penjakit malaria dilakukan dengan djalan penaburan malaria-oil, pembagian kelambu kepada rumah-rumah sakit; djuga dipelabuhan-pelabuhan Belawan. Dilapangan-lapangan terbang dan lingkungannja pembanterasan ini ditugaskan kepada Vliegmedische Dienst. Penjakit lainnja jang meradjalela ialah oedeem (sembab-sembab) dan kudis.

Didaerah Atjeh hanja Sabang jang diduduki oleh Belanda.

Sesudah terbentuknja Negara Kesatuan Departemen Sosial dan Kebudajaan (dalam bulan Djuni 1950 bahagian Pendidikan dan Pengadjaran mendjadi departemen tersendiri) dipetjah mendjadi 3 djawatan tersendiri, jakni djawatan Sosial, djawatan Perburuhan dan djawatan Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

Pimpinan Djawatan Kesehatan Propinsi ini diserahkan kepada dokter Soemarsono, mula-mula sebagai Koordinator Djawatan Kesehatan Propinsi, kemudian sebagai Inspektur Kesehatan, sedang untuk daerahdaerah Atjeh dan Tapanuli didirikan Djawatan Kesehatan Keresidenan dibawah pimpinan Dr. I Made Bagiastra untuk Atjeh dan Dr. Diapari untuk Tapanuli.

Dalam masa pembangunan ini, meskipun disana sini masih terdapat perasaan kurang tanggung-djawab pada para pegawai, dengan susah

pajah dalam tahun 1952 di Propinsi Sumatera Utara dapat dibuka kembali beberapa rumah-sakit dan balai pengobatan, berhubung dengan datangnja tenaga-tenaga dokter dari luar negeri dalam tahun 1952, jang dapat melajani kebutuhan masjarakat. Selandjutnja dapat djuga

700