Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/706

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Hari-hari depan akan mewudjudkan hasil dari pada usaha tersebut. Buat sementara waktu sebagai pernjataan dari kegiatan beladjar muridmurid P.B.H. hanja dapat dikemukakan rasa terima kasih mereka terhadap pemerintah jang membuka kesempatan beladjar bagi mereka. Pun djuga sambutan-sambutan dari peladjar-peladjar untuk menjambung lagi peladjarannja jang pertama dengan menempuh peladjaran landjutan atau usaha-usaha jang praktis serta ekonomis-konstruktif dalam bentuk Kursus Kemasjarakatan Orang Dewasa.

Angka-angka tersebut diatas dibanding dengan djumlah buta huruf jang ada di Sumatera Utara dewasa ini (kira-kira 2 djuta) sememangnja belum melukiskan hasil jang gilang gemilang, apalagi kalau mengingat rentjana membasmi buta huruf ditentukan harus selesai dalam tempo 10 tahun, dari tempo mana tinggal 7 tahun lagi. Tetapi soal pelaksanaan P.B.H. ini hanja pada permulaan jang memberi kesulitan, oleh karena beberapa faktor perintang penting jang harus diatasi dulu. Lambat laun tenaga-tenaga pelaksana pun akan lebih banjak djumlahnja serta tinggi mutunja, sehingga dusun-dusun jang terpentjil pun akan dapat dipelihara. Banjak djuga dapat diharapkan dari pelaksana P.B.H. massaal. Pertjobaannja telah dilakukan disemua Kabupaten dalam bulan Agustus 1952, jang menghasilkan kesan-kesan baik tentang kemungkinan P.B.H. pertama, jakni dapat membatja, menulis, imlak dan berhitung praktis jang dapat dibatasi hingga dalam 3 bulan sadja. Sudah tentu hal ini sangat mempertjepat pembanterasan Buta Huruf. Djika kegiatan masjarakat untuk beladjar masih meningkat djuga, tak dapat disangkal bahwa potensi masjarakat akan bertambah.

Kalau didalam tahun 1951 Sumatera Utara baru mempunjai 25 buah perguruan K.P.U. tingkat A jang tjoraknja masih bersahadja djuga dan berat sebelah kepada pendidikan jang mementingkan pengluasan pengetahuan belaka, maka didalam tahun 1952, Sumatera Utara mendirikan 49 buah K.P.U.- A dan 1. buah K.P.U. tingkatan B. Tjorak peladjaran jang dikonstatir diatas tadi serta spekulasi-spekulasi peladjartentang civiel-effect, walaupun belum terbasmi seluruhnja, sudah memperlihatkan tjara berfikir jang menudju kearah maksud sedjati dariK.P.U. Diantara peladjar-peladjar tertjatat tidak sedikit orang-orang jang sudah mempunjai satu kedudukan penting dalam masjarakat, diantaranja penghulu-penghulu kampung, pegawai-pegawai dan pengandjur-pengandjur. Djumlah peladjar pada K.P.U.- A pada achir tahun 1952 tertjatat 1641 peladjar (1476 peladjar laki-laki dan 165 peladjar wanita) dengan djumlah tenaga pengadjar 233 guru. Djumlah peladjar pada K.P.U.- B pada achir tahun 1952 tertjatat 28 orang, diantaranja hanja 2 orang wanita, dengan tenaga pengadjar 6 orang. Dari 20 buah kursus K.P.U.- A jang mengadakan udjian penghabisan diperdapat hasil jang lulus 304 peladjar, jaitu rata-rata 15 peladjar tiap-tiap kursus, sehingga dapatlah diharapkan djika semua kursus setelah mengadakan penammatan, akan menammatkan 49/20 x 304 peladjar = ± 745 peladjar

684