Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/705

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

jang melemahkan jang berasal dari masa perdjuangan. Sedikit demi sedikit kesadaran untuk membangun dilapangan pendidikan mulai tampil.

Tahun 1952 dimulai dengan pergolakan. Disatu fihak perobahan jang menggontjangkan didalam sjarat pembiajaan kursus-kursus P.B.H., kelambatan peladenan administratif dalam mana semua instansi jang berhubungan dengan penjelenggaraan itu tersangkut dan mengalami kesulitan. Pada pihak lain kerenggangan perhubungan dengan Panitia Pendidikan Masjarakat di Ketjamatan-ketjamatan diatasi dengan mengadakan Konperensi-konperensi ditiap-tiap Kabupaten. Pendjelasan-pendjelasan tugas-tugas dan penjampaian tanggung-djawab berlangsung dengan intensif. Setelah hampir setiap Kabupaten mengadakannja, diadakan pula satu konperensi jang bertudjuan memberi pendjelasan tentang tugastugas djawatan, kepada pedjabat-pedjabat baru jang tidak sempat menghadiri konperensi dinas tahun 1951. Semua konperensi tersebut memberikan buah jang memuaskan. Baik tenaga-tenaga technis Pendidikan Masjarakat, maupun Panitia-panitia Ketjamatan dapat sebahagian besarnja melihat tugas-tugasnja dalam tjahaja jang lebih terang. Dengan pendjelasan, bahwa urusan Pembanterasan Buta Huruf tidaklah merupakan tugas pemerintah sadja atau tugas Pendidikan Masjarakat, melainkan merupakan satu usaha nasional, dalam mana sebenarnja seluruh lapisan, golongan harus mengambil bahagian. Dengan hal demikian maka djumlah kursus-kursus P.B.H. nampak benar kemadjuannja. Pembanterasan Buta Huruf tidak hanja mementingkan agar dalam tempoh sesingkat mungkin semua masjarakat menguasai ketjakapan membatja dan menulis sebagai formaliteit, melainkan mengutamakan hakekat dari pada membatja dan menulis itu didalam penghidupan sehari-hari setjara politis, ekonomis, sosial dan kulturil, Lambat laun dikalangan masjarakat jang masih buta huruf terasa benar keperluan untuk dapat membatja. Dikalangan orang-orang jang merasa dirinja sedikit banjaknja bertanggung-djawab atas kemadjuan masjarakat itu timbul pengertian untuk menjumbangkan tenaga.

Djadi walaupun oleh karena rasa keketjewaan jang disebabkan tidak lantjarnja pembiajaan tidak sedikit djumlahnja kursus- kursus jang bertutup, statistik menundjukkan kemadjuan pesat. Hasil usaha dari tahun 1951 dapat dipetik dengan penammatan 13.986 peladjar, bilangan mana dalam tahun 1952 bertambah lagi dengan 24.525 peladjar. lagi dengan 24.525 peladjar.

Usaha-usaha dalam lingkungan P.B.H. ini jang didjalankan sedjak semula sampai achir tahun 1951, sudah barang tentu belum dapat terlepas dari tjorak ,,bersahadja", baik oleh karena guru-guru jang memberikan peladjaran banjak benar jang tidak pernah mengetahui ilmu mendidik (apalagi metodik), melainkan ada djuga jang pengetahuannja tidak melebihi seorang tammatan S. R., maupun oleh karena kursus P.B.H. mengingini tudjuan jang lebih dari hanja ketjakapan membatja dan menulis. Itu sebabnja maka pada permulaan tahun 1952 dan seterusnja ditjari djalan memberikan didikan tambahan pada guru-guru P.B.H. dengan djalan madjallah jang chusus memuat didikan tambahan

683