Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/704

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Selain daripada itu faktor-faktor psychologis perlu pula mendjadi perhatian. Kalau pada permulaan dan selama perdjuangan organisasi-organisasi pemuda bersatupadu menggembleng tenaga merupakan satu lapisan jang mengambil tempat digaris-depan, nampaknja setelah berachir perdjuangan dengan kekerasan sendjata, kedjiwaan pemudapemuda itu tidak dapat begitu sadja disalurkan menghadapi tugas-tugas pembinaan. Sebahagian besar dari pemuda-pemuda jang selama revolusi dengan aktif menjertai perdjuangan merasa dirinja sudah asing bagi pekerdjaan-pekerdjaan dilingkungan desa. Sesuatu bentuk tanggungdjawab sudah sempat dipunjainja. Untuk meloloskan diri dari rasa keasingan itu nampak satu tendens pindah kekota mentjari nafkah, paling-paling djatuh sebagai tukang betja! Tidaklah mengherankan, bahwa andjuran untuk mendidik diri tidak bergema dikalangan mereka, terlepas dulu dari rasa ketjewa jang banjak menghinggapi mereka.

Diantara 5 buah Panti Pemuda jang dibangunkan pada tahun 1951 di Seluruh Sumatera Utara belum ada jang dapat dikemukakan sebagai instituut Pemuda jang memenuhi maksud. Tetapi menunggu keadaan sekitar berobah, usaha diteruskan djuga. Pada umumnja berbentuk pemberian tjeramah-tjeramah, menarik perhatian terhadap olahraga dan keinginan membatja.

Dilingkungan organisasi-organisasi wanita djuga terdapat kelesuan, bahkan djuga bajangan perpetjahan. Karena itu dianggap belum masanja untuk melaksanakan pendidikan bagi wanita jang dimulai dengan mengadjak berorganisasi, melainkan langsung sadja menggerakkan wanita-wanita jang sangat membutuhkan pendidikan primair dalam bentuk beladjar membatja dan menulis, sekedar pengetahuan tentang hidup berkesehatan, sekedar berhitung praktis dsbnja. Sementara itu kontak dengan organisasi-organisasi dimulai djuga.

Demikian djuga halnja dengan Kepanduan. Sedjak djaman Djepang organisasi-organisasi Kepanduan mengalami kemunduran, dan kelaupun satu-satu organisasi sedjak tahun 1945 memperlihatkan kebangkitan kembali, maka sampai achir tahun 1951 masing-masing organisasi dapat dikatakan bersikap djatuh-mendjatuhkan satu sama lain. Malah pada achir tahun 1951, ketika diambil inisiatip untuk membentuk sesuatu kerdja-sama diantara organisasi-organisasi Kepanduan itu, terasa harus dilakukan dengan berhati-hati, agar djangan berobah mendjadi perhubungan jang penuh sentimen dan opposisi.

Kemadjuan jang diperoleh dalam tahun 1951 hampir diseluruh lapangan dapat dibangkitkan dan dilajani berkat penambahan djumlah pegawai-pegawai Inspeksi Pendidikan Masjarakat di Daerah dan Kabupaten-kabupaten. Tidak djuga sedikit pengaruh dari pada para pamong jang membantu mewudjudkan usaha-usaha ini. Disana-sini Panitia-panitia mengalami re-organisasi, tetapi perhubungan jang sebaik-baiknja dengan mereka belum dapat dipelihara. Kemadjuan jang diperoleh itu walaupun tidak melontjat tinggi atau mendadak, namun sudah memperlihatkan tanda-tanda akan mulai menghilangnja pengaruh-pengaruh

682