Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/696

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menghindarkan agar tuntutan-tuntutan jang dilantjarkan bukanlah jang digeneraliseer dengan begitu sadja.

Aktiviteit organisasi serikat buruh, didaerah Sumatera Utara sebahagian besar dipusatkan di Medan. Akan tetapi aktiviteit itu masih sadja belum diperintji menurut keharusan dan kepentingan matjamnja pekerdjaan (vakverband) maupun hubungan-kerdja (arbeidsverband), hingga seringkali mendapat kesulitan-kesulitan jang tak terduga pada ketika melaksanakannja. Terhadap jang demikian terasalah suatu kebutuhan akan adanja suatu organisasi jang mengatur kepentingan-kepentingan vakverband dan arbeidsverband setjara chusus.

Dalam rangkaian jang belum sempurna itu terdapat lagi, bahwa masih banjak kaum pekerdja jang belum menggabungkan diri kedalam organisasi jang ada ataupun kalau diperlukan, mendirikan organisasi tersendiri. Usaha-usaha langsung dari instansi-instansi Pemerintah jang bertugas terhadap lapangan perburuhan, telah haruslah pula merupakan dorongan dan pimpinan jang merupakan perlindungan utara bagi pekerdja-pekerdja itu, baik terhadap madjikan, maupun terhadap penipuan, antjaman, intimidasi atau lainnja jang dilakukan oleh anasir-anasir lain.

Selain memperhatikan soal lapangan kerdja dengan persoalan-persoalannja jang terbagi atas vakverband dan arbeidsverband itu, adalah pula tidak kurang penting untuk memperhatikan soal mentjapai mutu para pekerdja sendiri jang lebih tinggi dari jang sudah-sudah dipelbagai djenis lapangan kerdja itu.

Seperti tadi sudah disinggung lebih dulu, pembanterasan buta-huruf adalah merupakan salah satu kuntji jang membuka pintu kemungkinan untuk mentjapai mutu-mutu ideëel jang lebih tinggi, baik buat perseorangan pekerdja sendiri, maupun buat jang lebih penting dari itu, jaitu buat kelantjaran penjusunan organisasi gerakan sekerdja.

Akan tetapi disamping segi ideëel jang lebih tinggi dalam hubungan perseorangan pekerdja dengan gerakan sekerdja dalam ikatan organisasi itu, maka adalah jang perlu diperhatikan lagi, jaitu deradjat ketjakapan vak atau ketjakapan teknis para pekerdja.

Jang sudah terang sadja, ada perbedaan jang berarti antara buruh terlatih (skilled labour) dengan buruh jang tidak terlatih (un-skilled labour).

Diantara pokok-pokok pikiran jang dipedomani oleh Pemerintah dalam melaksanakan tindakan-tindakan jang reëel untuk mempertinggi deradjat kaum buruh pada umumnjapun terhitunglah soal memberikan latihan kerdja sebanjak-banjaknja kepada tenaga- tenaga un-skilled untuk mendjadi skilled labour, buruh tjakap jang terlatih itu.

Skilled labour jang dikerahkan dalam arbeidsproces adalah djaminan bagi productieproces, jang begitu dikehendaki pada saat ini dalam perdjuangan pemulihan semesta sebagai akibat perkembangan-perkembangan jang lampau.

Djustru mengingat betapa kurangnja skilled labour itulah-jaitu bukan di Sumatera Utara sadja tetapipun diseluruh Indonesia maka

674