Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/693

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Oleh karena itu hal ini haruslah diinsafi oleh para pemimpin buruh dengan mengatasi perpetjahan- perpetjahan dan kembali berpedoman kepada kepentingan mutlak buruh dalam memenuhi tuntutan-tuntutan nasional kita pada perusahaan-perusahaan kaum modal asing itu. Kedjudjuran dan ketegasan dalam hal ini perlu benar untuk menghindarkan organisasi-organisasi buruh dari pada objek-objek politik partai-partai politik jang beraneka ideologinja itu.

Sampai disini kita tinggalkan babak sedjarah perkembangan organisasi-organisasi buruh di Sumatera Utara ini, jang tiada sunji dari mengalami pasangsurut dan pasangnaik, suka dan duka perdjuangannja.

Walaupun demikian bila ditarik garis achir kesimpulan, tidaklah kita pessimistis melihat keadaan perdjuangan jang sudah lalu itu untuk menempuh landjutan perdjuangan jang akan datang. Bagaimanapun djuga djalannja sedjarah gerakan dan perdjuangan buruh di Sumatera Utara sesudah pemulihan kedaulatan, meski kemadjuannja selalu terhalang-halang dengan terlibatnja dalam perselisihan-perselisihan, namun pengalaman-pengalaman itu semuanja memberikan kemadjuan kesedaran berorganisasi dan menimbulkan teori perdjuangan buruh jang karakteristik buat Nusa dan Bangsa.

671