Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/669

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

seimbang banjaknja. Batu djubin (tegel) mutu no. 2 kebawah jang dulu banjak didatangkan dari luar daerah, kini mendatangkannja tidak diperlukan lagi karena didaerah ini sudah banjak perusahaan jang membuatnja, hanja sajang sekali bukan kepunjaan bangsa Indonesia. Pada tahun 1952 telah masuk sebuah mesin tjetak batu-bata sedang dalam tahun 1953 ditunggu kedatangan 3 buah mesin lagi beserta 2 mesin tjetak genteng tanah jang termasuk dalam rentjana mekanisasi industri ketjil 1953.

3. Belerang.
Zwavelzuur, zwavelzuur ammoniak, zwavel natrium, rabuk-rabuk sendjata, pembersih minjak dari tanah (S.O.2) untuk pabrik kertas dan beberapa keperluan lainnja di Indonesia selama ini, dimasukkan dari luar negeri dengan mempergunakan devisen berdjuta-djuta rupiah. Sebenarnja bahan-bahan mentah untuk ini banjak didapati di Indonesia dan menurut penjelidikan ahli-ahli, belerang dari Sibaganding (Tapanuli Utara) tjukup baik untuk pembuatan barang-barang tersebut diatas. Tempat ini telah diselidiki oleh wakil-wakil Perserikatan Bangsa-bangsa pada bulan Mei 1952. Mesin-mesin untuk memprodusir belerang-belerang halus (zwavel bloem) telah dipesan keluar negeri oleh pemerintah. Kira-kira pada bulan April/Mei 1953 ditunggu kedatangan mesin-mesin tersebut, sementara persiapan-persiapan untuk pendirian pabrik dimaksud telah dimulai. Jang mendjadi pelaksana dalam hal ini ialah N.V. Namoradilangit dibawah pengawasan Djawatan Perindustrian, Ahli-ahli untuk ini akan datang bersama-sama dengan mesin-mesin tersebut. Inilah salah satu usaha baru jang diharapkan akan menambah kemadjuan industri didaerah Sumatera Utara.

4.Pertjetakan.
Pada achir tahun 1950 perusahaan pertjetakan terdiri atas:
kepunjaan bangsa Indonesia 14 dengan kekuatan 22.816 m²/djam
kepunjaan bangsa Indonesia 11 dengan kekuatan 20.576 m²/djam
kepunjaan bangsa Eropah 3 dengan kekuatan 59.576 m²/djam.
dan pada achir tahun 1952 bertambah djadi:
kepunjaan bangsa Indonesia 28 buah dengan kekuatan 52.368 m2/djam
kepunjaan bangsa Indonesia (warga baru) 8 dengan kekuatan 5,936 m²/djam
kepunjaan bangsa Tionghoa 10 dengan kekuatan 20.362 m²/djam
kepunjaan bangsa Eropah 4 dengan kekuatan 65.259 m² /djam

Melihat tjatatan angka-angka sebagai tersebut diatas kelihatan dengan djelas bahwa perkembangan usaha pertjetakan meningkat hampir 100% dari tahun 1950 dan begitu djuga kepunjaan bangsa Indonesia bertambah 100%.

5.Remilling (kilang penggilingan getah).

Pada achir 1950 tertjatat 9 buah jang telah berdjalan dan pada achir tahun 1952 terdapat sebanjak 10 buah djadi hanja bertambah 1 buah. Dari beberapa surat izin mendirikan remilling getah jang telah dikelu-

647