Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/654

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Faktor ketjepatan dengan pengangkutan darat lebih diutamakan rakjat dari pada mengirimkan barangnja dengan tongkang jang walaupun lebih murah, tetapi mengandung risico jang lebih besar. Djuga peraturan-peraturan jang diambil oleh Pemerintah untuk mentjegah penjelundupan antara Sumatera Utara dengan Semenandjung, adalah mendjadi penghalang dalam perkembangan dan kemadjuan pelajaran rakjat di Sumatera Utara.

Pengusaha-pengusaha pelajaran rakjat jang ada.

Tjabang dari N. V. Sarikat Pelajaran Indonesia di Medan. Badan ini jang berpusat di Cheribon dan kemudian di Djakarta bertjita-tjita hendak mendjadi rederij. Usaha mereka di Sumatera Utara pada mulanja, hendak mendirikan gudang-gudang dipelabuhan-pelabuhan Sibolga, Tandjung Balai, Belawan, Langsa dan Lho' Seumawe dan pula hendak membeli lichters untuk pengumpul barang-barang dari tempattempat ditepi pantai kepelabuhan-pelabuhan export. Tetapi dari semua rentjana ini tidak ada jang djadi dan pada achirnja S.P.I. diliquideer. Sebagai gantinja di S. Utara pada bulan Desember 1951 berdiri satu organisasi pelajaran N.V. Pelajaran Pantai Nasional jang lagi dipimpin oleh Sdr. Burhan Djanggawirana. Badan ini telah mempunjai satu tongkang bermotor jang berukuran 15 ton jang dengan bantuan Inspeksi Organisasi Usaha Rakjat mendapat surat berlajar dari Sjahbandar Belawan dan bertraject T. Balai L. Bilik dan Bagan Siapi-api. Badan ini, masih sangat muda dan dalam perkembangannja moreel mendapat bantuan dari Inspeksi Organisasi Usaha Rakjat S. Utara dan Sjahbandar di Belawan dan T. Balai.

Usaha ini belum merupakan rederij tetapi masih mengangkut dan memperdagangkan barang-barang sendiri, guna dapat menutup perongkosan dari N.V. ini.

Selain dari ini, ada lagi kapal ketjil bermotor jang dimiliki oleh Tengku Saibun di T. Balai. Tentang pengusaha-pengusaha pelajaran rakjat lainnja ditempat dipantai sebelah Timur S. Utara belum lengkap gegevensnja. Disebelah pantai Timur Atjeh jang sampai achir tahun 1951 ini jang dapat diketahui ialah :

1e. Di Olee Lheuë adalah tn. Abd. Wahab memperusahai satu tongkang bermotor dan dibantu dengan lajar jang berukuran 30 ton dan route pelajarannja ialah dari Oleë Lheuë ketempat-tempat dipantai Barat Atjeh.

Di Oleë Lheuë ada lagi pengusaha pelajaran (rede transport) jang bernama Samudra jang mempunjai 2 (dua) motorboot sebagai sleepboot dan 2 tongkang a 15 dan 10 ton. Antara Sabang dan Olee Lheuë ada lagi motorboot jang berukuran 45 ton, untuk penumpang dan djuga diperusahai oleh orang Indonesia.

Pelajaran rakjat disebelah Barat pantai Sumatera Utara:

Dengan adanja pulau -pulau jang menghasilkan bahan-bahan export dan mempunjai penduduk jang menghasilkan didepan sepandjang pantai

632