Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/642

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sumatera Utara, jang terdjadi pada achir tahun 1948 di Tapatuan ( Atjeh Selatan ) dengan mendapat kundjungan jang tjukup dari para anggota. Dan diwaktu agressi militer Belanda jang kedua 19 Desember 1948 ,kesukaran bahan makanan dapat diselesaikan dengan mudah , berkat lantjarnja perhubungan pengangkutan-pengangkutan antara Pusat Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara jang berkedudukan diwaktu itu di Kutaradja, dengan daerah Atjeh Barat dan Atjeh Selatan jang terkenal sebagai daerah beras itu .

Sebelum itu pada awal tahun 1948 telah diperbaiki kerusakan berat pada djalan- djalan antara Langsa - Lho' Seumawe, sehingga waktu pembantu-pembantu militer Komisi Tiga Negara berkundjung ke Kutaradja, mereka tidak terpaksa mengalami kesukaran perdjalanan. Pandjang djalan jang diperbaiki ini adalah kira-kira 75 KM .

Dalam pekerdjaan-pekerdjaan itu patut diperingati kemauan bergotong rojong daripada rakjat, meskipun pada beberapa tempat hasilnja tidak begitu menggembirakan terutama karena faktor kekurangan bahan-bahan dan alat- alat

Begitupun ada djuga djalan-djalan jang menurut ukuran setempat dikerdjakan begitu rupa sehingga melebihi mutunja dari keadaan sebelum perang, seperti djalan antara Takengon dan Bobasan ( Atjeh Tengah) .

Djika dalam usaha memperbaiki djalan - djalan sudah dialami kesukaran-kesukaran, maka dalam usaha memperbaiki djembatan kesukaran itu lebih berat lagi . Ia memerlukan bahan-bahan jang kebanjakannja harus diimport dari luar negeri . Sebab itu pada umumnja perbaikan jang dilakukan untuk djembatan-djembatan, adalah bersifat ,,asal-dapat-dipakai-sadja-dulu ." Dan diantaranja ada jang sama sekali tidak bisa diperbaiki dan djalan satu - satunja dengan dibangun kembali , misalnja djembatan Inang- inang jang memperhubungkan Bireuen dengan Takengon,

Keadaan ,, suka-duka " ini berdjalan terus menerus sampai achir tahun 1949. Hanja bekas Karesidenan Sumatera Timur jang segera dapat perbaikan, jaitu semendjak Belanda berhasil menduduki daerah ini tahun 1947.

Inipun tidak mengherankan, karena selain daripada perhitungan ekonominja jang sangat mendesak untuk memperbaiki djalan-djalan itu dengan segera , pula alat-alat dan bahan untuk keperluan tsb . Belanda tidaklah sukar mendatangkannja dari luar negeri.

Pada tahun 1950, usaha untuk memperbaiki djalan -djalan dan djembatan jang rusak belumlah lantjar . Baru pada tahun 1951 dan 1952 usaha ini mendapat kemadjuan jang dapat menggirangkan hati . Alat-alat untuk melantjarkan pekerdjaan sudah dapat diimport, begitupun bahan-bahan jang dibutuhkan . Pada achir tahun 1952, Propinsi Sumatera Utara telah mempunjai 71 mesin giling, 10 diantaranja didjalankan dengan motor dan 61 lagi dengan stoom .

Daftar dibawah ini memperlihatkan kemadjuan jang telah ditjapai pada tahun 1951 1952 .

620